Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, puasa mengajarkan banyak hal kepada kita sebagai umat muslim tentang bagaimana berpegang teguh pada hakikat ajaran agama dan tetap eksis dalam kehidupan yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT
Dimana puasa mengajarkan bagaimana manusia harus membangun keseimbangan hidup dalam segala dimensi kehidupan, puasa merupakan sarana untuk menguatkan ketahanan fisik seseorang sekaligus kekuatan jiwa manusia untuk memperkuat kepekaan sosial, kepedulian dan meningkatkan kualitas akhlak manusia
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, perlu kita ingat jika puasa hanya sebatas untuk memenuhi kewajiban dengan menahan untuk tidak makan dan minum, maka tidak akan kita petik manfaat dari ibadah puasa dan hanya mendapatkan rasa lapar dan haus semata, demikian juga bila seseorang hanya mengejar tujuan-tujuan simbolik dan formalistic, maka hasilnya tidak akan memberikan makna berarti dan hanya mendapat kepuasan yang bersifat sementara
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, puasa melatih kesabaran dan kesadaran untuk menjalani kehidupan sebagai proses panjang untuk berbuka puasa, seseorang bisa saja tidak harus menunggu lebih dari setengah hari yang dilaluinya, tetapi seseorang yang berpuasa diminta untuk bersabar menunggu sampai adzan maghrib tiba saat dibolehkan untuk berbuka puasa
Puasa juga mengajarkan bahwa untuk untuk kebahagiaan hidup, maka seseorang seharusnya tidak membeli waktu dengan menempuh cara-cara pragmatis dan instan untuk mencapai tujuan dan ketika waktu berbuka tiba dianjurkan untuk bisa mengendalikan diri dengan tidak makan dan minum secara berlebihan
Puasa mengajarkan seseorang untuk meningkatkan dan memaksimalkan dengan sebaik-baiknya dalam beribadah dan amal-amal kebaikan itulah spirit yang diajarkan melalui ibadah puasa
Akhirul kalam, ibadah puasa menjadi sarana dalam proses humanisasi kehidupan manusia, sehingga tata kehidupan menjadi lebih transformatif, berkeadilan dan bermoral serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi
