Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, diriwayatkan dalam sebuah atsar bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala menghisab seorang hamba yang ternyata keburukannya lebih banyak dari pada kebaikannya maka ia diperintahkan untuk di bawa ke neraka
Ketika ia telah dibawa, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata kepada Malaikat Jibril, Susullah hamba-Ku dan tanyakan padanya, apakah ia pernah duduk di majlis seorang alim ketika berada di dunia, agar Aku dapat mengampuninya
Malaikat Jibril pun berkata kepada hamba itu, dan orang itu menjawab, tidak pernah maka Malaikat Jibril berkata kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Wahai Tuhan, Engkau lebih mengetahui keadaan hamba-Mu lalu Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata, Wahai Jibril, tanyakan lagi, apakah ia pernah mencintai seorang alim ?
Maka Malaikat Jibril pun bertanya pada orang itu, dan ia menjawab, tidak, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata, Wahai Jibril, tanyakan lagi apakah ia pernah duduk satu meja dengan orang alim ? Malaikat Jibril pun bertanya lagi, dan ia menjawab, tidak pernah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata, Wahai Jibril, tanyakan lagi tentang nama dan nasabnya jika nama dan nasabnya ada yang sama dengan nama orang alim, maka dia akan Aku ampuni Malaikat Jibril pun bertanya padanya, namun ternyata namanya pun tidak sama dengan nama seorang alim pun
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata lagi, Wahai Jibril, tanyakan lagi padanya, apakah ia pernah mencintai orang yang mencintai orang alim ? Malaikat Jibril pun bertanya dan orang itu menjawab, Ya, aku pernah mencintai orang yang mencintai orang alim
Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata kepada Malaikat Jibril, peganglah tangannya, wahai Jibril, masukkan ia ke surga, karena ia pernah mencintai orang yang mencintai orang alim, lalu orang itu pun diampuni dengan sebab keberkahan mencintai orang yang mencintai orang alim. Subhanallah
