Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Habib Segaf Baharun, beliau menyampaikan syukur merupakan ungkapan terindah dari seorang mukmin, ketika hati dapat menerima segalanya dengan penuh keikhlasan, itulah tanda iman yang sejati
Namun sangat disayangkan sedikit sekali hamba yang pandai bersyukur kepada Allah, bahkan bersyukur merupakan suatu hal yang jarang sekali dilaksanakan dan diterapkan oleh hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, padahal begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari-Nya
Sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyatakan dalam Al-Qur’an yang artinya : Dan sedikit sekali di antara hamba-hamba-Ku yang benar-benar bersyukur (QS. Saba 34 ayat : 13)
Itulah manusia, sangatlah mudah untuk melupakan kebaikan sehingga dapat dikatakan bahwa orang yang paling mensyukuri suatu nikmat dan mempertahankan rasa tersebut itu, ialah mereka yang mengingat siapa pemberi nikmat tersebut dan mempertahankan rasa syukur atas segala nikmat yang tidak ada habis-habisnya
Merekalah yang paling banyak akhlaknya, yang paling baik kualitas imannya dan yang paling baik mutu ketakwaannya dan barometernya itu di situ yaitu syukur
Akhirul kalam, Ya Rabb, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai, dan masukanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih
Ya Rabb, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai, berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri
