Sumbangsih Islam untuk Peradaban Dunia

Sumbangsih Islam untuk Peradaban Dunia

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Islam telah memberikan sumbangsih luar biasa untuk peradaban dunia. Di antaranya sebagaimana disebutkan oleh Dr Mustafa As-Sibai dalam bukunya Min Rawai Hadharatina dan Dr Ali An-Nadawi dalam bukunya Madza Khasiral Alam bi Inkhitatil Muslimin

Dalam dunia Agama dan Akidah. Islam menjadi penetral naluri manusia untuk menyembah Tuhan yang satu, yang memang itulah fitrah suci manusia itulah mengapa, kata Dr Zakir Naik, kalau kami menemukan suku yang belum tersentuh peradaban mana pun di zaman ini, ternyata mereka menyembah satu Tuhan karena pada dasarnya, manusia membutuhkan Tuhan Yang Esa

Dalam Bidang Sains dan Filsafat. Seorang ilmuwan muslim bernama Jabir bin Hayyan (721-815 M), tulis Dr Mustafa As-Sibai, yang saat itu telah menjadi rektor Universitas Harran, ternyata manusia pertama yang mengenalkan kekuatan bom atom dan bahayanya. Eropa menggelarinya sebagai Bapak Atom Dunia. Dalam Bahasa dan Sastra. Diabadikan oleh Plasco Abianz, seorang sosiolog Spanyol pada masa Renaisans, sejatinya, Eropa belum mengenal kepahlawanan dan kelihaian menata kata-kata menjadi sastra, sebelum kedatangan umat Islam ke Andalusia. Kesatria mereka menyebar di tanah-tanah Spanyol dan Portugal, lalu mempengaruhi gaya kesatria Eropa di abad-abad setelahnya

Dalam Undang-undang dan Hukum. Saat itu, banyak mahasiswa-mahasiswa Universitas Andalusia dari Eropa membuat mereka mengerti makna kemajuan yang digagas oleh Umat Islam, tulis Dr Mustafa As-Sibai, sebab saat itu Eropa belum memiliki aturan dan undang-undang negara yang jelas, sampai-sampai, ketika Napoleon Bonaparte tiba di Mesir, ia banyak sekali menerjemahkan kitab-kitab karangan Imam Malik ke dalam bahasa Prancis, dan menjadi hukum negara Prancis, bahkan beberapa bertahan sampai saat ini

Dalam hubungan Antara Rakyat dan Penguasa. Sebelum Islam datang, pemerintahan-pemerintahan di dunia menganggap rakyat adalah pelayan negara yang tidak memiliki hak-hak lebih dari para bangsawan. Penguasa bertindak sebagai eksekutor, ia bisa melakukan apa yang ia mau termasuk membunuh siapa pun

Untuk pertama kalinya di dunia, tulis Dr Mustafa As-Sibai, saat Islam hadir dalam hubungan antara rakyat dan penguasa seorang rakyat bisa mengadukan anak pejabat kepada presiden tanpa mesti merasa takut, seorang ibu tua yang miskin bisa datang langsung pada penguasa untuk memprotes kenapa tanahnya dipakai untuk membangun istana

Dalam menjaga keluhuran wanita. Saat Persia menanamkan wanita sebagai salah satu unsur kehidupan sejajar dengan tanah, api, dan air, Islam telah menjadikan wanita sebagai guru bangsa dan sumber pengetahuan

Ketika Romawi menjajakan wanita di pasar-pasar Roma, Islam menjadikan wanita sebagai pejabat-pejabat dengan kewenangan penuh untuk mengawasi pasar, mengukur harga makanan pokok, sampai pasukan militer khusus. Diabadikan dari buku kurikulum Universitas Al-Azhar, Milal wa Nihal                

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: