Oleh: Rifa Anggyana, S.Pd., M.M. (Ketua Pembina IRMA Jawa Barat)
Setiap tanggal 20 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Nasional. Bukan sekadar hari bersejarah, tetapi momentum untuk menyalakan kembali semangat perjuangan, persatuan, dan kemajuan bangsa. Di tengah era digital yang serba cepat ini, semangat kebangkitan tidak cukup hanya diingat, tetapi harus ditanamkan, terutama kepada generasi muda. Inilah yang menjadi misi kami di Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat: membumikan semangat kebangkitan dalam bentuk pendidikan karakter remaja.
Mewarisi Semangat Boedi Oetomo, Menanam Nilai dalam Jiwa
Kebangkitan Nasional 1908 bukan hanya tentang berdirinya organisasi Boedi Oetomo, tetapi juga simbol kesadaran kolektif akan pentingnya identitas, pendidikan, dan moral bangsa. Nilai-nilai ini sejalan dengan misi pendidikan karakter yang kami bangun di IRMA. Bagi kami, remaja bukan hanya pemilik masa depan, tetapi juga penjaga nilai-nilai luhur bangsa hari ini.
Melalui berbagai program pembinaan, pelatihan kepemimpinan, dan kegiatan keagamaan yang kami laksanakan di masjid-masjid seluruh Jawa Barat, IRMA hadir bukan hanya sebagai organisasi, tetapi sebagai ruang pertumbuhan karakter. Di sinilah remaja dibentuk: bukan hanya pintar secara akademik, tetapi juga tangguh secara mental, peduli sosial, dan kuat secara spiritual.
Tantangan Karakter di Era Modern
Ironisnya, di tengah kemajuan teknologi dan informasi, tantangan karakter justru semakin besar. Remaja hari ini hidup dalam banjir informasi, tetapi seringkali kehilangan arah nilai. Di sinilah urgensi pendidikan karakter hadir. Hari Kebangkitan Nasional menjadi pengingat bahwa kebangkitan sejati adalah kebangkitan nilai dalam diri manusia.
Kami melihat banyak remaja yang cerdas secara intelektual, tetapi mudah terombang-ambing secara moral. Melalui IRMA, kami mendampingi mereka untuk belajar bertanggung jawab, berani berpendapat, tetapi juga tahu batas sopan santun dan adab. Kami yakin, karakter yang kuat adalah bekal utama untuk menghadapi era yang penuh disrupsi ini.
Karakter: Pilar Peradaban Masa Depan
Pendidikan karakter bukan tugas sekolah semata, tetapi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat. IRMA sebagai bagian dari elemen masyarakat berkomitmen menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan karakter remaja. Kami tidak sekadar mengajarkan nilai, tetapi menanamkan dan menumbuhkannya melalui teladan, kegiatan kolaboratif, dan pembiasaan.
Hari Kebangkitan Nasional adalah momentum untuk menegaskan kembali bahwa masa depan Indonesia ada di tangan remaja berkarakter. Bangsa yang besar tidak lahir dari generasi yang hanya cerdas secara akademik, tetapi juga dari mereka yang berani jujur, disiplin, peduli, dan berjiwa besar.
Penutup: Kebangkitan Dimulai dari Diri
Kami mengajak seluruh remaja Indonesia, khususnya di Jawa Barat, untuk menjadikan Hari Kebangkitan Nasional sebagai momen refleksi diri. Bangkitlah bukan hanya dalam semangat, tetapi juga dalam tindakan. Jadilah remaja yang tidak hanya bertanya “apa yang negara berikan padaku”, tetapi juga “apa yang bisa aku berikan untuk bangsaku”.
Mari bersama IRMA Jawa Barat, kita kobarkan semangat kebangkitan itu — dari masjid, dari hati, dari karakter. Sebab bangsa yang besar, lahir dari karakter pemuda-pemudinya yang tidak pernah lelah untuk bangkit, belajar, dan memberi makna.