Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, begitu banyak pelajaran yang bisa kita petik dari ibadah qurban sebagaimana terdapat sebuah kisah yang memiliki keterkaitan dengan ibadah qurban ini.
Dimana kisah tersebut yang menceritakan dua anak Nabi Adam AS yang keduanya mempersembahkan qurban untuk Allah dan kedua anak Nabi Adam itu bernama Habil dan Qabil yang memberikan apa yang mereka miliki untuk dipersembahkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Dan pada akhirnya kita tahu qurban siapa yang diterima dan qurban siapa yang tidak diterima, ada sebuah hal menarik untuk kita dalami. Sebagaimana hal ini dijelaskan oleh Ustadz Budi Ashari, kita mampu berkurban, tapi adakah kita mempunyai kefokusan terhadap diterima atau tidaknya qurban kita.
Satu inspirasi dari kekasih Allah yaitu Nabi Ibrahim AS, ketika beliau berdoa : Ya Tuhan Kami, terimalah dari pada kami (amal kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Setelah melaksanakan apa yang Allah perintahkan Nabi Ibrahim AS berdoa agar amalnya diterima. Seperti itulah semestinya dalam setiap amal yang kita kerjakan. Ada doa yang menyertai agar amal itu diterima.
Oleh karena itu saat kita berqurban senantiasa iringilah dengan niat yang tulus semata mengharap ridho Allah dan iringilah dengan doa sebagai bentuk permohonan dan pengharapan kita dari setiap amal yang kita kerjakan semoga amal tersebut diterima oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
