Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, dalam buku Ya Allah, Bimbing Aku Selalu Di Jalan Lurus-Mu, karya Muhammad Husain Ya Qub, diterangkan, Wahai saudaraku yang dirahmati Allah Swt, dalam perjalanan menuju Allah, kita membutuhkan sahabat yang shaleh yaitu sahabat yang saling berpesan dan saling mengingatkan dalam kebaikan, dan sahabat yang senantiasa mengajak dalam kebaikan
Allah Swt berfirman : Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersamanya sangat keras terhadap orang-orang kafir, namun lemah lembut kepada sesama mereka, kau lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda (kemuliaan) mereka (tampak) di wajah mereka karena bekas sujud, demikianlah sifat-sifat mereka dalam taurat dan sifat-sifat mereka dalam injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah ia dan tegak lurus di atas pokoknya (al-Fath 48 ayat : 29)
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, bila dalam perjalanan dunia saja persahabatan sangat di butuhkan, maka dalam perjalanan akhirat seorang mukmin tentu lebih membutuhkan sahabat yang shaleh dan kawan sejati dunia dan akhirat
Sahabat dalam perjalanan akhirat harus memenuhi kriteria-kriteria yang mulia, dan salah satu diantaranya ialah yang senantiasa taat kepada Allah Swt dan memiliki akhlak mulia, mereka tidak puas dengan kebaikan lahiriah, tidak terjebak oleh nama besar, dan tidak pernah berharap popularitas, mereka memiliki tujuan utama dan paling tinggi ialah untuk meraih ridha Allah Swt, dimana niat tulus mereka mengantarkan mereka ke sisi Allah Swt
Akhirul kalam, keselamatan persahabatan dalam perjalanan menuju Allah Swt, dapat diraih dengan tiga hal yang pertama bersandar pada al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad Saw, yang kedua, tidak terpedaya oleh berbagai godaan setan, yang ketiga selalu mengarah pada tujuan utama yaitu untuk meraih ridha Allah Swt, insya Allah tiga hal ini akan menjadi penguat persahabatan dalam perjalanan menuju Allah Swt

