Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, Allah Swt memiliki sifat yang berbeda dengan makhluk – makhluk-Nya, jika manusia akan marah bila sering diminta pertolongan, maka Allah Swt malah akan semakin suka dan bahagia bila kita semakin sering meminta kepada Allah Swt
Setiap muslim sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa dan kita diperkenankan meminta apapun dalam doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah Swt, Allah Maha kaya dan tidak ada yang mustahil bagi Allah Swt
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, dalam buku, Demi Masa, karya, Malik al-Mughis, diterangkan doa adalah menyeru, memohon, dan mengharap sesuatu kepada Allah yang Maha Pencipta
Doa adalah kebutuhan rohani manusia, agar bisa menyandarkan berbagai permasalahan serta ujian kepada Dzat yang Maha kuat, tempat semua manusia bergantung dan meletakan harapan
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Doa itu adalah intisari dari ibadah (HR. Bukhari)
Allah Swt berfirman : Dan Tuhan-mu berfirman, Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan hina (QS. Al-Mukmin 40 ayat : 60)
Allah Swt akan merasa senang dan bahagia di saat hambanya senantiasa berdoa kepada Allah Swt, dan justru kalau kita tidak pernah berdoa, itu menunjukkan perbuatan yang sombong, maka Allah akan murka terhadap orang yang tidak pernah berdoa
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, perlu diingat kita harus menjaga sikap sebagai seorang hamba, kebanyakan manusia baru berdoa kepada Allah Swt setelah ia mendapatkan kesulitan adapun sewaktu ia mendapat limpahan nikmat ia melupakan Allah
Ia menyangka segala kesenangan yang telah ia peroleh adalah hasil usaha sendiri, ia pun lupa untuk berdoa ia lupa untuk memanjatkan rasa syukur kepada Allah Swt, baru setelah kenikmatan itu dicabut, ia sibuk menenggelamkan diri dalam doa
Sikap seorang muslim yang baik bukanlah seperti itu, dimana sikap seorang muslim yang baik harus senantiasa berdoa setiap saat, baik saat senang maupun saat susah, di saat senang, ia berdoa untuk mensyukuri segala nikmat yang tengah ia rasakan, dan saat ia susah, ia berdoa untuk menyandarkan semua kesusahannya kepada Yang Maha Kuat (Allah Swt)
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, doa harus dilakukan dengan adab-adab tertentu agar sampai dan diterima oleh Allah Swt, menurut Imam Al-Ghazali, adab-adab berdoa itu ada sepuluh diantaranya :
Yang pertama, sangat baik dilakukan di waktu-waktu yang mulia, seperti hari Arafah, pada bulan Ramadhan, 1/3 malam, dan pada hari Jumat
Yang kedua, dilakukan dalam keadaan tenang, seperti ketika sujud, ketika tafakur, selepas menunaikan ibadah shalat, dengan hati yang tenang dan bersih
Yang ketiga, menghadap kiblat dan mengangkat tangan
Yang keempat, merendahkan suara, tidak berdoa dengan suara yang terlampau keras
Yang kelima, memakai bahasa yang penuh dengan kerendahan hati
Yang keenam, merendahkan diri di hadapan Allah Swt
Yang ketujuh, menyakini, tanpa keraguan doanya akan dikabulkan oleh Allah Swt
Yang kedelapan, mengulang doanya bahkan sampai tiga kali, yang kesembilan, memulai doa dengan menyebut asama Allah, memuji Allah dengan hamdallah, dan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam
Dan yang kesepuluh, membersihkan diri dari segala dosa sebelum berdoa dengan bertaubat dan tidak makan, minum dan mengenakan barang-barang yang haram
Akhirul kalam, agar bahagia dalam hidup, maka seorang muslim harus memperbanyak doa, dan waktu terbaik berdoa salah satunya adalah di waktu sepertiga akhir malam, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Rabb, turun setiap malam ke langit dunia, ketika waktu sepertiga malam terakhir, Allah Swt berfirman : Siapa yang memohon kepada-Ku, Aku akan memperkenankannya, siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya, siapa yang memohon ampunan-Ku, Aku akan mengampuninya (HR. Bukhari dan Muslim)
