Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, Ustadzah Aisyah Farid Binti Syekh Abu Bakar. Menyampaikan terkadang kamu terlalu sibuk mencari obat dari luka dan trauma yang ditinggalkan masa lalu.
Tapi kamu perlu tahu apa pun yang pernah kamu lalui, justru itu adalah jalan Allah yang menuntunmu untuk sampai di titik hari ini. Titik dimana luka mengajarimu tumbuh, rasa sakit yang membuatmu mengenal Allah, dan kegagalan yang menuntunmu memahami syariat-Nya.
Hingga akhirnya kamu paham tentang ranahnya hati. Di situlah letak cinta Allah dalam hidupmu. Ia menyuruhmu belajar lewat luka, menempa jiwamu lewat ujian. Dan dirimu yang hari ini adalah hasil dari semua yang pernah kamu lalui kemarin. Maka berdamailah dengan masa lalumu dan berterima kasihlah kepadanya.
Terkadang, kamu terlalu sibuk menyembuhkan luka masa lalu, padahal lewat luka itulah Allah sedang menuntunmu tumbuh dan mengenal-Nya lebih dalam. Masa lalumu bukan untuk disesali, tapi dipahami dan dihargai. Karena dirimu yang hari ini adalah hadiah dari proses kemarin.
Semoga setiap luka, pahit dan setiap ujian yang tengah kita hadapi dapat kita jadikan jalan untuk lebih dekat kepada Allah. serta menjadikan kita hamba yang ridho dan sabar atas setiap takdir Allah.
Akhirul kalam, Ya Allah limpahkanlah ketaqwaan pada jiwaku dan sucikanlah ia, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik Zat yang menyucikan jiwa, Engkaulah pelindung dan pemeliharanya, Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak tenang dari nafsu yang tidak puas, dan dari perbuatan dosa.
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridha dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.