Amalan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Amalan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, pada kurun sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, seorang Muslim disunnahkan untuk melaksanakan ibadah puasa secara terus-menerus.

Seperti yang tercantum pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari  Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Tidak ada amal ibadah yang lebih utama selain yang dikerjakan pada sepuluh hari ini (maksudnya sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya : Apakah sekalipun jihad di jalan Allah ? Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab : Sekalipun dari jihad. Kecuali seseorang yang keluar untuk berjihad dengan diri dan hartanya, lalu tidak ada sedikitpun yang pulang dari padanya (HR. Bukhari).

Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, para fuqaha (ahli fiqih) menjadikan hadits ini sebagai dalil disunnahkannya berpuasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dikarenakan kelaziman dalam melaksanakan puasa sebagai suatu amal.

Amalan yang kedua di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah menghidupkan malam sepuluh hari pertama. Dari Qatadah, dari Ibnu Al-Musayyib, dari Abi Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda : Sepuluh hari pertama dalam Dzulhijjah merupakan hari yang sangat disenangi oleh Allah, karenanya beribadahlah pada-Nya, dirikanlah puasa dan hidupkanlah malam seperti menghidupkan malam Lailatul Qadar (HR. Imam Tirmidzi).

Selain berpuasa pada sepuluh hari pertama, pun dianjurkan untuk menghidupkan dan mengisi malam-malam disepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah dengan beribadah, membaca al-Qur’an, berdzikir dan amal-amal kebaikan lainnya

Amalan yang ketiga di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah memperbanyak dzikir (Tahlil, Tahmid, dan Takbir). Disunnahkan juga untuk memperbanyak dzikir, seperti memperbanyak bacaan tahlil, tahmid, dan takbir.

Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda : Sepuluh hari pertama dalam bulan Dzulhijjah merupakan hari yang sangat diagungkan dan disenangi oleh Allah, karenanya perbanyak ucapan tahlil, takbir, tahmid (HR. Imam Ahmad).

Amalan yang keempat di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah memperbanyak amal-amal shalih. Sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda : Beramal shalih di saat sepuluh hari pertama merupakan amal yang sangat disukai oleh Allah (HR. Imam Ahmad).

Ibnu Abbas berpendapat bahwa amal shaleh yang diutamakan merupakan amal shaleh secara umum.

Amalan yang kelima di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah puasa Tarwiyah. Disunnahkan pada bulan Dzulhijjah melaksanakan puasa Tarwiyah yang bertepatan pada tanggal delapan. Seperti yang dijelaskan Al-Qarafi : Menurut pendapat ulama mayoritas, berpuasa pada hari Tasu’a dan Tarwiyah disunnahkan. Sesungguhnya sudah disebutkan bahwa berpuasa pada hari Tarwiyah sama dengan puasa satu tahun, berpuasa pada bulan Haram, Sya’ban, dan Dzulhijjah. Dan sesungguhnya diriwayatkan bahwa berpuasa pada hari-hari tersebut setara dengan setahun.

Amalan yang keenam di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah puasa Arafah. Setelah berpuasa pada hari Tarwiyah, lalu berlanjut berpuasa pada hari Arafah. Dari Abi Qatadah, berkata : Suatu ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam ditanya : Bagaimana pendapatmu wahai Nabi mengenai puasa hari Arafah ? Nabi menjawab : Puasa tersebut akan melebur dosa yang lampau maupun akan datang. (HR. Imam Muslim).

Amalan yang ketujuh di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah menunaikan ibadah Haji. Tidak hanya termasuk dari rukun Islam, melaksanakan ibadah haji pun merupakan amalan yang disunnahkan di bulan Dzulhijjah.

Sudah sewajarnya bahwa haji lebih utama dari jihad, sebab peribadatan haji terkhususkan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Adapun ibadah haji merupakan amal yang paling utama dilaksanakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.

Akhirul kalam, semoga kita semua mendapatkan limpahan keberkahan, kemuliaan dan keutamaan di bulan Dzulhijjah serta dapat mengamalkan amalan-amalan di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah ini.

Sumber : Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari, (Mesir, Al-Mathba’ah Al-Islamiyah : 1872) Juz 2, hal. 480.

Ibnu Rajab Al-Hanbali, Lathaiful Ma’arif (Beirut, Maktabah Islami : 2007), hal. 459.

Al-Qarafi, Adzakhirah Lil Qarafi, (Beirut : Darul Gharab Al-Islami : 1994), Juz 2, hal. 530.

Ibnu Rajab Al-Hanbali, Lathaiful Ma’arif (Beirut, Maktabah Islami : 2007), hal. 462.                        

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: