Oleh: Rifa Anggyana, S.Pd., M.M. (Ketua Pembina IRMA Provinsi Jawa Barat)
Tanggal 2 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Batik Nasional, setelah UNESCO menetapkan batik sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia. Batik bukan hanya kain bermotif indah, tetapi simbol identitas, jati diri, dan kebanggaan bangsa.
Bagi Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat, memperingati Hari Batik Nasional memiliki makna penting. Sebab, menjaga batik sama artinya dengan menjaga warisan leluhur, memperkokoh kebangsaan, dan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang merupakan bagian dari iman.
Batik: Simbol Keindahan, Filosofi, dan Nilai Islami
Setiap goresan batik memiliki makna mendalam: kesabaran, ketelitian, keselarasan, dan doa. Nilai-nilai ini selaras dengan ajaran Islam yang menekankan keindahan (al-jamal), kesabaran (ash-shabr), dan keteraturan (tartib).
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 90:
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberi kepada kaum kerabat, dan Dia melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.”
Seperti batik yang menyatukan motif berbeda menjadi harmoni, demikian pula umat Islam dituntut untuk menjaga persatuan dalam keberagaman.
Remaja Masjid dan Warisan Budaya
Remaja masjid tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga harus peduli pada budaya bangsa. Batik adalah salah satu bentuk syiar kebudayaan yang dapat dijaga melalui:
-
Menggunakan batik dengan bangga, baik di sekolah, kampus, maupun kegiatan masjid.
-
Menghargai karya lokal sebagai bagian dari dakwah kebangsaan.
-
Menyampaikan pesan Islam melalui budaya, misalnya membuat desain batik bernuansa Islami.
-
Menjadi teladan dalam menggabungkan akhlak mulia dengan kecintaan pada tanah air.
Batik dan Cinta Tanah Air
Cinta tanah air adalah bagian dari iman (hubbul wathan minal iman). Mengenakan batik dengan penuh kebanggaan adalah wujud nyata cinta bangsa. Remaja masjid Jawa Barat harus menunjukkan bahwa berislam tidak berarti meninggalkan budaya, tetapi justru merawat budaya agar tetap bernilai ibadah.
Penutup
Hari Batik Nasional bukan sekadar mengenakan kain bermotif indah, tetapi momentum untuk meneguhkan identitas bangsa dan menanamkan kebanggaan dalam hati generasi muda. IRMA Jawa Barat mengajak seluruh remaja masjid untuk menjadikan batik sebagai simbol persatuan, akhlak, dan cinta tanah air yang berpadu dengan iman.
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang mencintai bangsanya dengan tetap berpegang teguh pada agamanya.”
Wallahu a’lam bish-shawab.