Hikmah Diutusnya Para Rasul

Hikmah Diutusnya Para Rasul

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Swt, perlu diketahui bahwa kehidupan dunia ini adalah jembatan menuju kehidupan abadi yang tiada pernah sirna, tidaklah benar pendapat yang menyatakan bahwa manusia jika sudah mati, segalanya akan berakhir dan tidak akan mengalami kehidupan lagi, juga tertolaklah paham reinkarnasi yang berpandangan bahwa ruhnya akan menempati tubuh yang lain, semua orang yang berpandangan seperti ini berada dalam kesesatan dan gelapnya pemahaman.

Jika anda mencermati dengan akal yang bersih, sehingga akan anda dapati gerak pada alam dalam kehidupan ini merupakan bukti nyata bahwa amal perbuatan manusia tidak dibiarkan begitu saja, melainkan di baliknya terdapat kehidupan lain dan pengendalian yang akan memberi balasan atas apa yang diperbuat oleh manusia seadil-adilnya.

Sebagai salah satu contoh yang tidak mungkin anda dapat menyangkalnya setiap syariat Islam dan undang-undang dunia menyerukan pentingnya penegakan hukum untuk menegakkan neraca keadilan, memberi sangsi kepada yang dzalim dan melindungi yang terdzalimi.

Pembaca yang dirahmati Allah Swt, coba banyangkan, andaikan anda terdzalimi oleh seseorang tetapi orang itu tidak mungkin diadili karena dia mendzalimi anda dari tempat yang sangat jauh, atau karena dia penguasa yang anda sendiri tidak berani mengajukan dan memprosesnya di pengadilan, kemudian salah seorang dari anda meninggal, apakah perbuatan tersebut dibiarkan begitu saja ? atau orang yang mendzalimi anda tersebut harus menerima balasan di pengadilan selain pengadilan dunia agar hak anda tidak hilang dan kebatilan tidak merajalela terus menerus ? tentu anda akan menunggu kesempatan yang memungkinkan anda untuk menutut keadilan.

Sebaliknya, jika anda melakukan suatu perbuatan yang merugikan seseorang, ia pun akan menuntut keadilan, jika ia tidak mampu membalasnya, apakah perbuatan anda akan berlalu begitu saja ? atau suatu saat nanti anda akan mendapat hukuman yang setimpal.

Pembaca yang dirahmati Allah Swt, dari contoh ini kita menyadari bahwa ada kehidupan lain setelah kehidupan dunia ini untuk mempertanggung jawabkan segala amal perbuatan, sebelumnya, kami telah menyebutkan bahwa kehidupan dunia ini adalah jembatan menuju kehidupan abadi, namun kehidupan dunia ini gelap dan berbahaya, manusia tidak dapat menjalaninya dengan selamat tanpa adanya pembimbing yang mengarahkan langkahnya.

Sebagai Zat Pemilik sifat kesempurnaan, Allah tidak mungkin membiarkan manusia terpenjara dalam kebingungan, mengutip buku Indahnya Syariat Islam karya, Syaikh Ali Ahmad Al-Jurjawi karenanya, harus ada lampu yang menerangi, lampu itu adalah syariat yang dibawa oleh para Rasul, yang di utus untuk membimbing umat manusia agar selamat di dunia dan di akhirat kelak.

Kehidupan dunia yang gelap dan berbahaya ini mempunyai dua cabang : cabang yang pertama penuh dengan lika-liku dan jurang yang mencelakakan, sedang cabang yang satunya lagi tampak mudah, sekalipun akal dan fitrah manusia mampu mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, tetapi kemampuannya sangat terbatas, banyak hal yang tidak dapat dijangkau dan tidak mungkin diketahui oleh akal sehingga ia perlu pembimbing untuk tujuan itulah para Rasul diutus oleh Allah Swt.

Sebagai contoh lainnya, jika seorang raja menguasai benua lain selain benua yang telah dikuasainnya, menurut anda, apakah penduduknya di biarkan begitu saja sehingga kekacauan terjadi dimana-mana tanpa ada yang berusaha mengaturnya ? tentu anda akan mengatakan, harus ada yang mengatur dan mengarahkannya supaya tidak kacau dan supaya jangan sampai ada lagi kerusakan lain yang tidak diinginkan baik oleh sang raja maupun penduduknya

Begitu juga dengan kehidupan dunia ini, Allah Sang Maha Pencipta menginginkan manusia sebagai penghuni dunia ini membangunnya dan tidak ingin kehidupan dunia ini rusak tanpa adanya aturan dan pembimbing sama sekali

Untuk kepentingan itulah, para Rasul diutus, Ia memberikan rambu-rambu yang harus dipatuhi agar manusia sampai ke negeri akhirat dengan selamat.

Akhirul kalam, keberadaan Rasul dibutuhkan untuk membimbing manusia ke jalan kebaikan dan menjadi salah satu diantara hikmah di utusnya para Rasul ialah untuk membimbing manusia ke jalan kebaikan dan keselamatan dunia dan akhirat.

Ya Allah, jadikanlah kami orang yang mendapat petunjuk-Mu, cahaya yang dibawa oleh Rasul Al-Amin, dan masukanlah kami ya Allah ke surga-Mu bersama orang-orang yang dekat kepada Engkau. Aamiin.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: