Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, dalam buku Indahnya Syariat Islam, karya Syaikh Ali Ahmad Al-Jurjawi diterangkan ketika shalat, seseorang meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya di atas pusar, hikmahnya ialah agar tidak tertarik ke alam keluhuran yang merupakan tempat rahasia langit, saat itu ia rindu untuk naik ke atas menuju cahaya Rabbani, juga agar tidak tertarik ke alam terendah yang merupakan tempat menyimpan rahasia bumi, cara tersebut menjadikannya tetap berada di antara keduanya, dengan semua itu, maka sempurnalah ketenangan dan sifat-sifat kesempurnaannya
Ketika kepala adalah anggota yang menunjukan sifat kesempurnaan dan mengagumi diri, maka seseorang menundukkannya saat shalat sebagai simbol ketundukan dan bentuk rasa hormat kepada Allah Swt, adapun meletakkan wajah ke tanah mengandung hikmah yang sangat luar biasa yang sangat menggugah hati kita, wajah diletakkan ke bumi saat sujud padahal ia adalah anggota tubuh manusia yang paling mulia, sebagai pernyataan ketundukkan dan kepatuhan kepada Allah Swt dan pernyataan keberpalingan hati dari dunia, karena tunduk kepada Allah adalah kemuliaan dan keutamaan
Ia mengandung makna merendahkan wajah dan hidung, tempat kesombongan seakan-akan manusia berkata, Tuhanku, hamba meletakkan wajah hamba, anggota tubuh paling mulia, sementara hamba berdiri di hadapan-Mu karena hamba tahu bahwa Engkau adalah Tuhan Pemilik segala sesuatu, semua hal selain-Mu adalah kecil dihadapan keagungan-Mu, hamba memohon rahmat-Mu dan tunduk patuh kepada kemahabesaran-Mu, adapun sujud mengandung hikmah yang besar, dimana orang yang selalu sujud, akan selalu dekat dengan Allah, sebagaimana Allah Swt berfirman : Sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah) (QS. Al-Alaq 96 ayat : 19)
Terkait dengan sujud, Rasulullah Saw bersabda : Tidaklah seseorang melakukan sujud satu kali melainkan Allah akan mengangkatnya satu derajat dan akan menghapus darinya semua kesalahan, ketika orang-orang yang sujud mendapatkan keutamaan seperti ini, maka Allah memujinya secara khusus dalam firman-Nya : Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud (QS. Al-Fath 48 ayat : 29)
Yusuf bin Asbat berkata, Hai segenap pemuda, bersegeralah memanfaatkan sehat sebelum sakit, tidak ada seorang pun yang membuat saya iri kepadanya selain orang yang ruku dan sujud, Said bin Jubair mengungkapkan, tidak ada yang paling membuat saya sedih karena bahagia di dunia ini kecuali saat saya bersujud
Ketika Nabi Muhammad Saw menjadi utusan Allah Swt kepada umat manusia yang menyelamatkan umat manusia dari berbagai keburukan dunia dan akhirat maka tepatlah jika membaca shalawat kepada beliau dalam tahiyat shalat
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, saling mendoakan keselamatan dalam lafazh tahiyat merupakan upaya memperkuat cinta kasih dan kebersamaan di antara umat manusia di dalamnya terkandung permintaan kedekatan dan cinta dari makhluk termulia (Nabi Muhammad Saw) membaca shalawat kepada beliau merupakan bentuk rasa syukur dan terima kasih kita kepada beliau yang telah menjadi utusan yang membawa rahmat dan keselamatan bagi umat manusia
Manusia yang shalat dan sujud, dibanggakan oleh Allah di hadapan para malaikat yang membuat mereka merindukan pertemanan dengannya, Allah menyebut-nyebutnya, karena saat shalat ia ingat kepada Allah, sebagaimana Allah Swt berfirman : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku (QS. Al-Baqarah 2 ayat : 152)
Selesai shalat, hamba mengucapkan salam kepada mereka yang berada di sebelah kanan dan kiri, semoga keselamatan dan rahmat Allah senantiasa tercurah kepada segenap umat Islam, semoga Allah Swt menjadikan kita hamba Allah yang senantiasa istiqamah dalam menunaikan shalat, dan semoga ibadah shalat kita menjadikan jiwa kita senantiasa ingat dan dekat pada Allah Swt, dan semoga kita mendapatkan syafa’at dari Nabi Muhammad Saw di akhirat kelak. Aamiin
