Hikmah Wudhu

Hikmah Wudhu

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Swt, dalam buku Indahnya Syariat Islam, karya Syaikh Ali Ahmad Al-Jurjawi diterangkan seseorang memulai wudhu dengan mencuci kedua tangan, karena tangan adalah anggota tubuh yang paling banyak digunakan dalam aktivitas sehari-hari, seperti jabat tangan, mengambil sesuatu dan yang lainnya

Kemudian berkumur, karena mulut tempat lalu-lalangnya udara dan bekas makanan yang bisa jadi terselip di antara gigi-gigi, setelah itu mengisap air untuk menghilangkan kotoran pada hidung, wudhu kemudian dilanjutkan dengan membasuh wajah untuk membersihkannya dari keringat dan debu yang melekat

Dari wajah pindah ke tangan sampai ke sikut, yang merupakan anggota badan pertengahan di antara kepala dan kaki, rahasia mengapa ia harus di basuh karena lebih sering terbuka dan terkena debu atau kotoran lain yang melekat pada anggota tubuh yang lain seperti telinga, setelah itu, mengusap kepala sebagai sumber keringat yang keluar melalui lobang pori-pori, Allah pemilik syariat tidak mewajibkan membasuhnya, melainkan cukup hanya mengusapnya, itulah yang disepakati oleh madzhab yang empat, karena dikhawatirkan akan memberatkan, dan diantara empat madzhab mereka berbeda tentang kadar bagian kepala yang seharusnya diusap

Kemudian membasuh telinga untuk menghilangkan debu atau kotoran yang melekat melalui udara atau angin, kemudian membasuh kaki sampai dengan mata kaki, karena kedua bagian ini sering kali terkena kotoran atau benda yang kotor, wudhu dengan cara seperti ini mendatangkan kebersihan dan semangat ibadah bagi seseorang, selain ia berdiri di hadapan Allah dalam keadaan bersih, inilah kebersihan lahir

Adapun kebersihan batin (maknawi) bahwa mencuci tangan diharapkan dosa tangan hilang, begitu juga dengan membasuh mulut, hal ini dilakukan untuk menghilangkan dosa ghibah, menggunjing dan menfitnah, karena ghibah, menggunjing, dan menfitnah merupakan perbuatan dosa

Oleh karena itu, menurut Ummul Mukminin Aisyah, orang yang menggunjing batal puasanya, adapun telinga di basuh untuk menghilangkan dosa karena mendengar ucapan batil, dusta, dan sejenisnya, sementara membasuh hidung untuk membersihkan hidung kita dari kotoran, membasuh muka karena di situ terdapat dua mata yang dimana untuk membersihkan dosa mata kita, begitupun sama halnya dengan tangan dan kaki

Sebagaimana Rasulullah Saw berpesan : Jika seorang hamba muslim berwudhu lalu berkumur, sehingga dosa-dosa keluar dari mulutnya, ketika mengeluarkan air dari hidung (Istintsar), sehingga dosa-dosa keluar dari hidungnya, ketika ia membasuh wajahnya, sehingga dosa-dosa keluar dari wajahnya sampai dari bawah kukunya, ketika mengusap kepalanya, sehingga dosa-dosa keluar darinya sampai dari bawah telinganya, ketika membasuh kaki, sehingga dosa-dosa keluar dari kuku kakinya, lalu ia berjalan ke masjid dan melakukan shalat sunnah (Shahih Jami As-Saghir I/186)

Umar bin Khattab r.a berkata, Wudhu yang benar akan mengusir setan, Mujahid berkata, Barang siapa yang mampu untuk tidak tidur malam dalam keadaan suci dan berdzikir memohon ampun kepada Allah, hendaklah melakukannya karena ruh akan dibangkitkan sebagaimana saat ia dicabut

Inilah hikmah dari berwudhu, jika Allah menyinari kalbu kalian dengan cahaya-Nya, pasti kita akan mengetahui bahwa Allah Swt, tidak memberikan taklif berupa wudhu kepada kita dan tugas lainnya melainkan karena mengandung manfaat untuk kita, baik manfaat kesehatan maupun kebersihan jiwa

Akhirul kalam, kita memohon kepada Allah, semoga Allah menganugerahi taufiq kepada kita untuk mengenal lebih jauh hikmah dari agama Islam ini dan membimbing kita semua menuju jalan yang senantiasa ada dalam ridha Allah Swt. Aamiin

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: