Isra Mi’raj: Menyemai Spiritualitas untuk Peradaban yang Lebih Baik

Isra Mi’raj: Menyemai Spiritualitas untuk Peradaban yang Lebih Baik

Oleh: Rifa Anggyana, S.Pd., M.M./Ketua Pembina IRMA Jawa Barat

Peringatan Isra Mi’raj merupakan momen istimewa dalam sejarah Islam yang tidak hanya menyingkap mukjizat Rasulullah SAW, tetapi juga menyimpan pelajaran mendalam bagi umat manusia. Dalam perjalanan malam yang agung, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram di Mekah menuju Masjidil Aqsa di Palestina, lalu naik ke Sidratul Muntaha.

Peristiwa ini menjadi tonggak utama dalam syariat Islam, dengan ditetapkannya kewajiban shalat lima waktu. Melalui shalat, manusia tidak hanya menghubungkan dirinya dengan Sang Khalik, tetapi juga memperkuat dimensi kemanusiaan melalui nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan kepedulian sosial. Dalam konteks kehidupan modern, shalat menjadi solusi spiritual atas kegersangan jiwa yang sering melanda akibat gaya hidup materialistik.

Peringatan Isra Mi’raj juga mengajarkan kita pentingnya membangun koneksi yang harmonis antara aspek duniawi dan ukhrawi. Nabi Muhammad SAW, sebagai pemimpin yang diutus untuk seluruh umat manusia, memberikan teladan bagaimana menjalankan tanggung jawab dunia dengan tetap menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan. Dalam era globalisasi yang sarat dengan tantangan moral, kisah Isra Mi’raj menyadarkan kita untuk kembali kepada fitrah, menjaga akhlak, dan menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan peradaban.

Momentum Isra Mi’raj juga menjadi saat yang tepat untuk merefleksikan bagaimana kita sebagai individu dan masyarakat memaknai kewajiban shalat. Apakah shalat kita telah menjadi pembeda yang mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar? Apakah shalat kita telah menumbuhkan kepedulian terhadap sesama?

Sebagai bagian dari IRMA, sudah menjadi tugas kita untuk terus menyebarkan spirit Isra Mi’raj ini melalui pendidikan, dakwah, dan aksi nyata. Kita perlu menanamkan kepada generasi muda bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam. Perjalanan Isra Mi’raj Nabi SAW adalah bukti cinta Allah kepada umat manusia, dan cinta itu harus kita wujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan, keadilan sosial, dan penguatan ukhuwah Islamiyah.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(Al-Isrā’ [17]:1)

Semoga peringatan Isra Mi’raj ini membawa kita pada pencerahan spiritual untuk terus berikhtiar membangun kehidupan yang lebih bermakna dan diridhai Allah SWT.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: