I’tikaf dan Memperbanyak Amalan di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

I’tikaf dan Memperbanyak Amalan di Sepuluh Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, kita telah memasuki sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan dan semangat kita dalam beribadah dan melakukan amalan-amalan kebaikan mesti meningkat dan maksimal kita tunaikan di sepuluh terakhir di bulan Ramadhan ini

Dan diantara amalan yang bisa kita lakukan untuk mengisi di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan ialah dengan melaksanakan I’tikaf, sebagaimana telah di contohkan oleh Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wa sallam dimana beliau senantiasa melaksanakan i’tikaf hingga akhir usianya

Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wa sallam bersabda : Hingga wafat, Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam selalu beri’tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan (HR. Bukhari no 2026 dan Muslim no. 1172)

Selain untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, salah satu diantara tujuan melakukan i’tikaf ialah untuk mendapatkan kemuliaan Lailatul qadar, yaitu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada satu kisah Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam dengan para sahabat mengenai i’tikaf yang bisa kita petik pelajaran agar kita lebih semangat untuk melaksanakan i’tikaf dan semangat dalam memperbanyak amalan di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

Abu Sa’id Al-Khudriy r.a pernah bercerita : Kami (para sahabat) pernah melakukan i’tikaf bersama Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam saat itu dilakukan pada sepuluh malam pertengahan bulan Ramadhan, saat masuk waktu pagi pada tanggal 20 Ramadhan, Beliau berkhutbah, Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam berkata, carilah malam lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, pada malam ganjilnya (salah satu tanda yang aku lihat dalam mimpi tersebut) aku bersujud di atas tanah yang basah (siapa yang hendak pulang), karena telah beri’tikaf bersama Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam (sejak sepuluh hari yang lalu), maka kembalilah ke tempat i’tikaf kalian

Abu Said Al-Khudriy berkata : Maka kami pun kembali ke tempat kami beri’tikaf (saat itu) kami melihat ke langit, tidak ada sedikitpun awan, walaupun hanya tipis, lalu datanglah awan yang membawa hujan sampai air bertetesan dari atap masjid ketika itu atap terbuat dari pelepah kurma lalu shalat pun didirikan, dan aku pun melihat Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam bersujud pada tanah yang basah sampai-sampai aku melihat sisa-sisa tanah berada didahi beliau (HR. Bukhari no 2016 dan Muslim no 1167)

Subhanallah Rasulullah Shollallahu alaihi wa sallam dengan teguh melaksanakan i’tikaf walaupun di tengah hujan dan tanah yang basah, tidak menghalangi Beliau untuk mendapatkan kemuliaan lailatul qadar

Maka dari itu mari kita lebih semangat untuk melaksanakan i’tikaf dan senantiasa semangat untuk mengisi hari-hari di sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan dengan amalan-amalan kebaikan dan semoga kita bisa mendapatkan kemuliaan malam lailatul qadar. Aamiin                  

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: