Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Keutamaan Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Alhamdulillah, kita akan segera memasuki hari dimana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah SWT, waktu tersebut adalah sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : Demi waktu fajar, demi sepuluh malam (QS. Al-Fajr 89 ayat : 1-2)

Sebagian ulama berpendapat bahwa yang dimaksud dengan sumpahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam ayat ini adalah sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah diantara para ulama yang berpendapat demikian ialah Ibnu Jarir Ath-Thabari dan Ibnu Katsir rahimahumullah dalam kitab tafsir mereka

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Artinya, Tidak ada hari di mana amal kebaikan saat itu lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari ini (10 hari awal Dzulhijjah) lantas para sahabat bertanya : Wahai Rasulullah, tidak juga jihad di jalan Allah ? Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab : Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali orang yang keluar berjihad dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (mati syahid) (HR. Bukhari)

Ibnu Hajar menegaskan tentang keutamaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah dalam kitabnya Fathul Baari : Sebab yang jelas tentang keistimewaan dan keutamaan sepuluh hari di bulan Dzulhijjah adalah karena pada hari tersebut merupakan waktu berkumpulnya ibadah-ibadah utama, yaitu shalat, shaum, shadaqah dan haji dan itu tidak ada  di hari-hari selainnya  

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, dianjurkan memperbanyak dzikir pada sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan (QS. Al-Hajj 22 ayat : 28)

Ibnu Abbas radhiyallaahu anhuma berkata, Hari-hari yang telah ditentukan adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah dan berdzikir yang lebih diutamakan di hari-hari yang sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini adalah memperbanyak takbir, tahlil dan tahmid

Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Maka perbanyaklah di hari-hari tersebut dengan tahlil, takbir, dan tahmid (HR. Ahmad)

Dan dianjurkan juga memperbanyak puasa di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah terutama pada hari Arafah pada (tanggal 9 Dzulhijjah) sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang artinya : Puasa Arafah ( 9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang dan puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu (HR. Muslim)

Bagi orang yang mampu dianjurkan untuk ikut berkurban boleh disembelih secara mandiri maupun diwakilkan kepada orang lain dan anjuran ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang artinya : Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW telah bersabda, barang siapa yang mempunyai kemampuan, tetapi ia tidak berkurban maka janganlah ia mendekati (menghampiri) tempat shalat kami (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Dianjurkan bagi orang yang hendak berkurban agar tidak memotong kuku dan rambutnya mulai dari malam pertama bulan Dzulhijjah sampai disembelih hewan kurbannya hal ini dilakukan agar anggota tubuh orang yang berkurban tetap lengkap hingga mendapat keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dibebaskan dari api neraka

  

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: