Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dari Huraits Bin Qabishah berkata, Pernah aku datang ke kota madinah kemudian aku berdoa, Ya Allah mudahkan bagiku untuk mendapat teman duduk yang shalih dia berkata : Lalu aku duduk dihadapan sahabat Abu Hurairah, dan aku berkata (kepada beliau), sesungguhnya aku telah meminta kepada Allah agar memberi rizki kepadaku teman duduk yang shalih, maka sampaikanlah kepadaku hadits yang anda dengar dari Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam
Mudah-mudahan Allah memberi manfaat kepadaku dengan itu kemudian Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata : Aku mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya awal pertama yang dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya jika shalatnya bagus maka dia akan beruntung, namun jika shalatnya jelek maka dia akan merugi
Lalu jika ada suatu yang kurang dari kewajiban tersebut, Allah akan berkata, Lihatlah ! apakah hambaku memiliki amalan sunnah, lantas akan disempurnakan amalan wajibnya yang kurang dengan amalan sunnah itu kemudian seluruh amalannya akan diperlakukan demikian (Shahih At-Tirmidzi : 413)
Sepantasnya bagi seorang mukmin semangat untuk memperbagus dan menyempurnakan shalat-shalatnya, serta menjaganya sampai tidak masuk ke dalamnya suatu kecacatan, karena hal ini semua adalah termasuk sebab Allah memberikan taufiq kepadanya untuk mengamalkan seluruh amalan-amalan shalih setelahnya
Barang siapa yang menjaga shalat, maka dia telah menjaga agamanya dan barang siapa menyia-nyiakan shalatnya, maka seluruh amalan selain shalat akan lebih tersia-siakan olehnya