Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bahwa level tertinggi dalam hidup manusia yaitu ketika dia bisa mengendalikan nafsunya serta selalu bersyukur dan ikhlas menjalanai hidup dan selalu menanamkan rasa kebahagiaan
Banyak contohnya orang-orang yang penuh dengan kesederhanaan tidak bergemilang harta namun hidupnya penuh dengan kebahagiaan dan banyak pula orang-orang yang kaya namun hidupnya jauh dari kebahagiaan bahkan untuk tidur nyenyak saja mereka mungkin tidak bisa, mengapa demikian ?
Bisa jadi karena rasa syukur dan ikhlas mereka yang kurang, banyak orang berkata, ikhlas dan syukur itu sulit namun percayalah tidak ada yang sulit, tidak ada yang mustahil karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala, menciptakan hambanya dengan penuh kesempurnaan
Manusia jauh lebih sempurna dari makhluk lainnya, manusia juga di limpahkan akal dan fikiran yang lebih tinggi di banding makhluk lainnya lantas, sampai kapan kita menunda semua rasa yang baik dalam hidup ini ? dan yakinkah kita akan masih hidup satu jam kedepan ?
Ingatlah wahai saudaraku, kebahagiaan tertinggi seorang manusia adalah jika ia bertawakkal total kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan diiringi ikhtiar dan doa dan prasangka baik kepada hasil akhir juga rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan yang terakhir dari tingkat kebahagiaan tertinggi dalam hidup adalah ketika kita berjalan bersama mereka yang saling menguatkan satu sama lain dalam kebaikan, saling membantu dalam meraih ridho dan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Akhirul kalam, kebahagiaan dalam hidup akan singgah jika kamu siapkan hatimu dengan tiga perkara : yang pertama, tidak bersedih ketika kehilangan sesuatu dalam hidup karena sejatinya setiap yang kita miliki di dunia ini adalah titipan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang kedua, tidak risau dengan hidup dimasa depan karena sejatinya semuanya telah di atur oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan yang perlu kita lakukan tetapkan hidup kita dalam ketaatan kepada Allah, ikhtiar, doa, dan hasil akhirnya kita bertawakal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan yang ketiga senantiasa ridho terhadap pemberian dari Rabb pemilik dan pemelihara alam semesta ini
