Maksimalkan Waktu Karena Allah Pada Masa 4.0

Maksimalkan Waktu Karena Allah Pada Masa 4.0

Oleh: Muhamad Amjad Syukur, S.Ag., M.Pd. (Guru PAI SMK PGRI Cikoneng)

Di masa 4.0 ini yang serba menggunakan teknologi baik dalam hal sosial, ekonomi, politik dan hal lainnya, kita tidak dapat terlepas dan tidak dapat menolak hal tersebut karena menjadi sebuah keniscayaan, hal-hal tersebut memerlukan waktu untuk menggunakannya, jadi teknologi itu membutuhkan waktu, baik waktu yang lama maupun waktu yang sebentar. Teknologi pada masa ini menjadi candu dalam keberlangsungan hidup pada anak-anak secara khususnya, maupun pada orang dewasa umumnya, dikarenakan hal tersebut menjadi sebuah kebutuhan dalam kesehariannya.

Seharusnya waktu yang dapat mengatur teknologi, yang dimaksud adalah penggunaan teknologi tidak boleh terlepas dari kemampuan kita dalam mengatur waktu, sebagai pemakai teknologi kita semestinya dapat mengatur waktu dengan cara yang optimal dan bermanfaat, yaitu dengan menggunakan teknologi tanpa menggangu aktifitas-aktifitas yang menjadi tugas kita, seperti contoh dalam hal ibadah, bekerja, dan kegiatan lainnya.

Waktu menjadi sebuah hal yang penting bagi kita, bahkan Allah pun banyak bersumpah atas nama waktu, seperti pada juz ‘amma yaitu surat al-Dhuhā, al-layl, al-falaq, al- syams, al-fajr,al-‘ashr dan masih banyak lainnya. satu contoh akan penulis ambil yaitu surat al-‘ashr, dalam ayat tersebut Allah Swt bersumpah atas waktu Ashar, seperti kita ketahui waktu tersebut adalah waktu shalat fardhu bagi kita sebagai orang Islam. Waktu shalat Ashar apabila kita melihat sekarang pada jam 3 lebih Waktu Indonesia Barat, rentang antara waktu tersebut dengan waktu shalat maghrib sangatlah singkat, maka dari itu Allah memberikan petunjuk bagi kita semua agar memanfatkan dan memaksimalkan waktu tersebut.

Dalam memaksimalkan waktu tersebut, kita sebagai orang yang beragama Islam harus melaksanakan shalat tepat pada waktunya, apabila kita lihat secara hakikatnya waktu Ashar itu menunjukkan bahwa masa hidup di dunia ini hanya sebentar seperti halnya waktu shalat tersebut. Dimulai dari tergelincirnya matahari sampai matahari terbenam. Dalam ayat lanjutannya dikatakan bahwa manusia sedang dalam masa kerugian, yang memiliki artian jika orang tersebut tidak melaksanakan ibadah atau aktifitas secara maskimal, optimal dan bermanfaat, maka orang tersebut sudah berada dalam kerugian. Kenapa kita semua berada dalam kerugian?

Jawaban dari pertanyaan sebelumnya bahwa kita akan mengalami kerugian tersebut apabila kita tidak dapat memaksimalkan waktu dan kesempatan yang diberikan oleh Allah Swt maka kita akan mendapat kerugian, kerugian seperti apa yang akan dapat? Seperti di sekolah, jam masuk pada sekolah tersebut ditetapkan pada jam 7 pagi dan sekolah tersebut membuat peraturan beserta penghargaan dan hukuman, apabila ada siswa atau guru yang masuk tepat waktu maka akan diberikan apresiasi oleh pihak tersebut, akan tetapi sebaliknya, apabila masuk lebih dari waktu tersebut sudah pasti mereka mendapatkan hukuman dari sekolah tersebut. Dan secara esensi hal tersebutlah yang menjadi kerugian tidak dapat memaksimalkan waktu dengan baik dan benar. Seperti dalam pekerjaan yang kita lakukan, seperti contohnya dalam usaha menumbuhkan tanaman atau pohon, dimana pohon tersebut harus dirawat seperti diberi air, pupuk dan hal lainnya dalam jangka waktu yang telah ditentukan, dalam upaya penumbuhan tanaman tersebut. Jika kita tidak melaksanakan hal-hal tersebut sesuai dengan waktunya, maka otomatis tanaman tersebut tidak akan berkembang menjadi tumbuhan dan pohon yang kita inginkan. Seperti halnya dalam hal peribadahan, kita khususnya sebagai orang yang beragama Islam harus melaksanakan ibadah tepat pada waktunya, kita tidak bisa melaksanakan puasa wajib bulan Ramadhan di bulan Syawal, kita tidak bisa melaksanakan shalat Tahajud di waktu Dhuha, kita tidak dapat melaksanakan shalat istisqa pada musim hujan, karena semua hal tersebut memiliki waktunya masing-masing yang telah ditentukan. Maka dari itu semua hal tersebut harus dimanage dengan baik dan benar, agar sesuai dan mendapatkan manfaat di dalamnya. Berbeda halnya dengan rukhsah menjama’ dan mengqashar shalat, itu merupakan kasih sayang Allah kepada kita yang sedang keadaan terdesak atau tidak dapat melakukan hal tersebut secara maksimal dan optimal.

Bukan hanya pada kegiatan sekolah dan ibadah saja, tapi kerugian itu dapat diterima oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun tanpa mengenal apapun agama, suku, ras, bangsa dan lainnya. jika kita dapat melaksanakan segala aktifitas yang telah menjadi kewajiban kita maka kita akan mendapatkan kesenangan dan kenikmatan yang hakiki baik berupa kebaikan di dunia yang berupa materil maupun imateril, maupun kelak hakikat yang sebenarnya yaitu kenikmatan surga yang sangat indah dan menjadi dambaan bagi semua orang, kenikmatan yang tidak ada tandingannya dengan dunia ini. Maka dari itu penulis disini mengajak kepada semua pembaca agar senantiasa manfaatkan serta maksimalkan waktu secara optimal dengan cara yang baik dan benar, dan penulis juga memberi pesan agar kita semua dapat terhindar dari bahaya masif perkembangan teknologi, tetapi kita juga tidak boleh menutup mata bahwa teknologi ini memiliki dampak positif seperti halnya pembelajaran, perniagaan dan lainnya. penulis juga mengajak kepada pembaca agar tidak merasa nyaman dengan perkembangan teknologi yang ada.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: