Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, bahwa sakit hati dan luka itu dirasakan oleh setiap orang dan, pasti ada kesedihan dan tangis tidak mengapa jika itu melegakan satu hal terpenting adalah jangan sampai luka itu menyurutkan semangat untuk berkembang dan setiap dari kita akan diuji oleh orang-orang di sekitar kita
Orang tua akan diuji oleh anaknya, begitupun sebaliknya, seorang suami akan diuji oleh istrinya, begitupun seorang istri akan diuji oleh suaminya, seorang karyawan akan diuji oleh atasannya, dan seorang teman akan diuji oleh temannya yang lain
Bahkan dalam perjalanan hidup ini setiap manusia akan menemui berbagai ujian yang akan mengiringi setiap langkah dalam hidupnya adakalanya seseorang mendapat hinaan dan perlakuan kurang baik dari orang-orang sekitarnya
Dan sebaik-baik sikap kita dalam menyikapi hal tersebut ialah menjadi seorang hamba yang penyabar dan pemaaf karena kesabaran dan sifat pemaaf merupakan perilaku yang sangat mulia, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman : Yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang, Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (QS. Ali-Imran 3 ayat : 134)
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, yang artinya : Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain maukah kamu bersabar ? dan adalah Tuhanmu Maha Melihat (QS. Al-Furqan 25 ayat : 20)
Bersabar dan memaafkan ketika disakiti memang tidak mudah, tapi begitulah cara Allah menyiapkan balasan kebaikan untuk hamba-Nya yang bersabar dan memaafkan orang yang menyakitinya dan dari kesabaran serta memaafkan itulah, Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan pahala yang besar dan akan memberikan ketenangan bagi hati dan jiwanya
Akhirul kalam, Ya Allah limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan jadikanlah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang pemaaf. Aamiin
