Oleh: Rifa Anggyana, S.Pd., M.M. (Ketua Pembina IRMA Provinsi Jawa Barat)
Tanggal 1 Rajab 1447 Hijriyah menjadi momen penting dalam perjalanan kalender Islam kita. Setiap tahun, hari ini mengingatkan kita pada peristiwa besar dalam sejarah umat Islam: Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa yang menunjukkan kebesaran Allah dan mengajarkan kita tentang pentingnya kedekatan dengan-Nya melalui ibadah, serta memperbaharui komitmen kita untuk selalu istiqamah di jalan kebaikan.
Rajab: Bulan Pengingat untuk Meningkatkan Iman dan Amal
Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang mulia dalam kalender Hijriyah. Bulan ini menjadi pengingat bagi kita untuk terus memperbaharui niat, menjaga kualitas ibadah, dan memperbaiki diri. Mengingat peristiwa Isra’ dan Mi’raj, kita diajak untuk merenung, mengingat perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang menghadap langsung kepada Allah. Perjalanan tersebut bukan hanya membuktikan kebesaran Allah, tetapi juga memberikan pelajaran mendalam bagi kita: bahwa perjalanan spiritual itu membutuhkan kesabaran, pengorbanan, dan kedekatan dengan Allah.
Sebagai kader IRMA, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga kemurnian niat dan konsistensi dalam menjalani setiap ibadah. Tidak hanya di bulan-bulan tertentu, tetapi sepanjang waktu kita harus berusaha memperbaiki kualitas iman, memperbanyak amal, dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan sesama. Bulan Rajab, dengan segala keberkahan dan pelajaran yang ada, adalah saat yang tepat untuk memperbaharui komitmen kita.
Bulan Rajab sebagai Momentum Refleksi dan Perubahan
Setiap perubahan besar dimulai dengan niat yang benar dan langkah pertama yang teguh. Bulan Rajab memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki hal-hal yang selama ini kurang maksimal. Ini adalah waktu yang tepat untuk memperkuat ibadah yang mungkin mulai terabaikan, untuk memperbaiki akhlak yang mungkin mulai terlupakan, dan untuk memperbanyak amal jariyah yang akan terus mengalir pahalanya.
Kader IRMA, sebagai agen perubahan yang peduli terhadap kebaikan umat, diharapkan tidak hanya memperbaiki dirinya sendiri, tetapi juga mengajak orang lain untuk ikut serta dalam kebaikan. Mari kita jadikan bulan Rajab ini sebagai waktu untuk merefleksikan apa yang telah kita lakukan selama ini, serta menetapkan tujuan-tujuan baru yang lebih mulia dan lebih bermanfaat untuk diri kita, keluarga, dan masyarakat sekitar.
Penutup: Kebaikan Tidak Mengenal Waktu
Sebagai penutup, mari kita ingat bahwa kebaikan tidak terbatas pada bulan-bulan tertentu. Rajab hanya menjadi pengingat untuk kembali memperbaharui tekad kita, tetapi semangat untuk beramal baik harus kita jaga sepanjang waktu. Dengan semangat baru yang dibawa oleh bulan ini, mari kita terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, lebih dekat dengan Allah, dan lebih bermanfaat bagi sesama.
Semoga Allah memberkahi langkah-langkah kita dan menerima setiap amal yang kita lakukan. Aamiin.

