Oleh : Dzikri. Ashiddiq. Setelah menjelaskan hakikat menuntut ilmu, Imam Zarnuji mengajak setiap pelajar untuk melihat kembali niatnya. Karena arah sebuah perjalanan selalu ditentukan oleh tujuan yang disimpan di dalam hati. Belajar bukan hanya mengumpulkan pengetahuan, tetapi membentuk diri menjadi pribadi yang baik.
Niat tertinggi seorang penuntuk ilmu adalah mencari ridha Allah. belajar membantumu keluar dari ketidaktahuan yang menghambat hidup. Dengan memahami satu hal, jalan-jalan baru terbuka di depanmu.
Setiap ilmu seharusnya menambah kedekatanmu pada ajaran yang benar. Belajar bukan hanya memahami, tetapi menghidupkan kembali nilai agama. Penuntut ilmu adalah penerus sanad para ulama. Apa yang kamu pelajari hari ini adalah amanah untuk generasi setelahmu.
Belajar adalah wujud syukur atas akal yang sehat dan tubuh yang kuat. Dengan ilmu, dua nikmat itu menemukan makna dan arah. Hindari popularitas, kecintaan pada dunia, dan kedudukan. Karena niat-niat ini memutus keberkahan dan menjadikan ilmu terasa berat. Ilmu tidak tumbuh di hati yang mencari pujian.
Belajar dengan sungguh-sungguh itu baik, tetapi niat yang benar membuat perjalananmu lebih bermakna dan terarah. Niat yang lurus menjadikan ilmu lebih mudah, lebih menenangkan, dan lebih terjaga. Imam Zarnuji mengingatkan, ketika hati diluruskan, Allah akan meluruskan langkah-langkahmu dalam perjalanan menuntut ilmu.
Sumber : Kitab Ta’lim al-Muta’allim.


