Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala, Umar Bin Abdul Aziz, sosok khalifah yang bersahaja dimana beliau memimpin kurang lebih selama dua tahun, namun kesan dan kenangan kebaikannya abadi
Umar bin Abdul Aziz memulai kiprah kepemimpinannya dengan sebuah kalimat yang sangat luar biasa, beliau berkata, Sungguh aku takut dengan neraka, yang seakan sejak awal telah memberi tahu kita bahwa orang hebat ini memiliki pemikiran yang mendalam dan luar biasa
Dimana beliau memulai dari akhir, dimana beliau memikirkan apa seharusnya kezaliman yang dihindari dan dihilangkan agar akhirnya tidak masuk ke dalam siksa neraka, fokus beliau dimulai dari mengingat mati dan keadaan setelah mati, sehingga itu menjadi energi penguat yang tidak ada habisnya untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan untuk menjalankan amanah kepemimpinan yang adil sehingga memberikan kebaikan kepada rakyatnya
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala, suatu hari Umar bin Abdul Aziz pernah berkata, kalau hatiku lupa mengingat mati meski sejenak saja, maka ia akan hancur dimana kematian menjadi sebuah nasihat sekaligus pengingat bagi Khalifah Umar bin Abdul Aziz sehingga hidupnya berada dalam ketaatan, kebaikan dan terjaga dari keburukan karena beliau menjadikan kematian sebagai sebuah nasihat dan pengingat dalam kehidupannya
Kita pun akan sadar satu hal penting apa yang kita lakukan di dunia tidak hanya untuk mendapat balasan di dunia tapi sebagai bekal kita melalui alam kubur, alam kebangkitan, hari perhitungan (hisab) hingga kelak berakhir di surga atau neraka
Akhirul kalam, berbanggalah engkau wahai generasi muda muslim, karena kita punya teladan-teladan mulia yang hidupnya penuh dengan keberkahan dan keselamatan dunia dan akhirat
