Nu’man Bin Muqarrin Melepaskan Jabatan Demi Membersihkan Diri

Nu’man Bin Muqarrin Melepaskan Jabatan Demi Membersihkan Diri

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, kekuasaan dan kewenangan yang diberikan oleh Khalifah Umar bin Khaththab kepadanya sebagai seorang Gubernur, dapat menjadi sarana untuk melampiaskan nafsu apabila dia menghendakinya, makmurnya wilayah yang dipimpinnya menjadikan kekayaan melimpah ruah di ujung jarinya

Kekuasaan dan kewenangan pun dapat menghindarkan dirinya dari segala macam tuntutan atau gangguan orang lain namun iman yang telah membaja telah menjadi benteng kokoh yang tidak mungkin dapat dihancurkan oleh nafsunya

Nu’man bin Muqarrin menyadari dia harus senantiasa memelihara keutuhan imannya dalam menghadapi godaan-godaan yang terbuka lebar disebabkan beliau khawatir imannya tidak dapat membendung kemaksiatan dan kedurhakaan yang mungkin timbul, sehingga beliau memutuskan untuk mengembalikan mandat kepemimpinannya kepada Khalifah Umar bin Khaththab

Kemudian Nu’man bin Muqarrin berkirim surat kepada Khalifah Umar bin Khaththab untuk kembali ditugaskan sebagai prajurit di medan perang seperti sebelumnya, untuk dapat menjauhi kekuasaan di wilayah yang dipimpinnya sehingga beliau lebih memilih kembali berjuang di medan tempur sebagai mujahid aksi yang tidak mengenal lelah, demi kebersihan dirinya

Nu’man bin Muqarrin pun kembali mendapatkan tugas untuk berjihad ke Nahawand untuk memimpin umat Islam meng-counter orang-orang Persia dalam kondisi terluka selepas pertempuran, beliau sampai menitipkan pesan untuk disampaikan kepada Khalifah Umar bin Khaththab bahwa Islam mendapatkan kejayaannya dalam tugas itu pula lah, di akhir perjuangan, darah syuhada Nu’man bin Muqarrin mengalir

Sumber : KH. E. Abdurrahman. Renungan Tarikh. 2005. Bandung : Sinarbaru Algensindo           

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: