Oleh: Rifa Anggyana
Ikatan Remaja Masjid (IRMA) adalah suatu organisasi ekstrakurikuler yang memberikan pembinaan bidang keagamaan kepada para remaja di sekolah dan madrasah. Ikatan Remaja Masjid (IRMA) merupakan sebuah organisasi yang berfungsi sebagai wadah bagi para remaja khususnya remaja masjid di sekolah dan madrasah yang ada di Jawa Barat agar lebih terkoordinir, guna mewariskan ajaran agama Islam yang ramah dengan tujuan agar para remaja masjid dapat beramar ma’ruf dan bernahyi munkar sesuai perintah Allah SWT.
Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat dibentuk pada tanggal 18 Desember 2017. Latar belakang pembentukan IRMA ini bergerak dari keprihatinan salah satu tokoh pemuda yang sering kali disapa Kang Rifa Anggyana terhadap pergaulan anak muda zaman sekarang. Beliau menyadari bahwa kondisi labil dapat menjerumuskan remaja ke hal-hal negatif seperti narkoba, minuman keras maupun kenakalan remaja lainnya. Oleh karena itu, Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat dibentuk agar para remaja memiliki wadah pengembangan diri secara aktif, produktif dalam kegiatan yang positif.
Pada awal perkembangannya IRMA dibentuk di Kota Bandung dengan jumlah anggota sekitar 27 orang, kemudian terus massif bersosialisasi ke berbagai sekolah dan madrasah. Sehingga seiring berjalannya waktu, jumlah anggota IRMA tersebar di setiap kab/kota di Jawa Barat dan semakin bertambah hingga 500.000 ikut bergabung. Tentu nya hal ini menjadi prestasi yang luar biasa bagi IRMA walaupun tergolong sebagai organisasi yang usianya terbilang masih baru.
Selain itu, pada masa pandemi Covid-19, IRMA berkontribusi memberikan pendidikan karakter melalui berbagai media sosial miliknya seperti instagram, youtube, dan lainnya. Pandemi tidak menjadi halangan bagi IRMA untuk terus melangkah aktif dan produktif, berkegiatan secara daring dengan memanfaatkan media informasi dan komunikasi. Himbauan yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan berupa belajar dari rumah dijadikan sebagai jembatan oleh IRMA untuk mengadakan kegiatan pelatihan daring secara berkala. Bergerak menanamkan pendidikan karakter, akhirnya IRMA mendapat penghargaan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat atas peran aktifnya dalam penanggulangan dan penanganan pandemi Covid- 19.
Berkenaan dengan pendidikan berbasis karakter, pakar tafsir Al-Quran Prof Muhammad Quraish Shihab dalam sebuah kesempatan menceritakan tentang perubahan yang dapat dilakukan oleh siapapun. Perubahan tersebut erat kaitannya dengan karakter (behavioristik) yang mengambil titik pangkal dari seorang individu.
Dikisahkan bahwasannya terdapat seseorang yang bercita-cita ingin mengubah dunia. Namun, setelah dirasakan lama seiring dengan perjalanan usia, hal itu ternyata sulit dilakukan. Maka, ia pun menurunkan kadarnya. Ia beralih ingin mengubah masyarakat di negerinya. Tetapi hal ini pun dirasakan sulit baginya.
Akhirnya, ia memutuskan untuk mempersempit lagi yaitu dengan target mengubah keluarganya ke arah lebih baik. Lagi-lagi, ia pun bertambah usia dan berpikir, “Seandainya saya memulai sejak dulu dari diri saya sendiri, niscaya saya mampu mengubah yang lebih luas sedari dulu”.
Pakar Tafsir Al-Quran Prof Muhammad Quraish Shihab mengisahkan hal itu. Ia ingin menekankan, penerapan akhlak atau karakter dan cita-cita ke arah lebih baik harus diawali dari diri sendiri.
Sebagaimana pesankan Nabi Muhammad SAW , “Ibda’ binafsik tsumma man ta’ulu”. Mulailah dari diri sendiri, kemudian orang di sekitarmu.
Adapun visi yang di usung oleh IRMA yaitu Menjadikan Ikatan Remaja Masjid yang profesional untuk mewujudkan masjid sekolah dan madrasah sebagai pusat ibadah dan pengembangan remaja masjid dalam meningkatkan keimanan, ketaqwaan, pendidikan, dan keterampilan. Sedangkan Misi yang di usung guna mendukung terrealisasinya visi yaitu: 1) Merevitalisasi peran dan fungsi masjid sekolah dan madrasah; 2) Meningkatkan kualitas ubudiyah umat sesuai faham Ahlussunnah Wal Jamaah melalui pengajian, halaqah, dan istighotsah; 3) Memberdayakan jamaah masjid sekolah dan madrasah melalui pelatihan pemberdayaan ekonomi.
Dan, semua hal tersebut tentu saja dimulai dari pendidikan karakter yang berbasis individu, dengan asumsi menjadikan masjid sebagai wahana “keluarga” bagi lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnyanya. Sehinggam remaja masjid pun dapat berperan sebagai nukleus terhadap perubahan yang diharapkan dapat berlangsung simultan.
Dalam upayanya membangun pendidikan berbasis karakter, secara spesifik program kerja program kerja IRMA terdiri dari: 1) Rapat Rutin Bulanan Pengurus IRMA; (2) Pendidikan Kepemimpinan Remaja Masjid (PKRM) IRMA; (3) Pelantikan Pengurus IRMA; (4) Pengajian Bulanan IRMA Setiap Ahad Ke-3, (5) Buletin Jumat SuaraIRMA; (6) Peringatan Hari Besar Islam (PHBI); (7) Wisata Religi Pamijahan Tasikmalaya; (8) Peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober; dan Peringatan Hari Lahir IRMA.
Untuk mendukung kelancaran berbagai kegiatan yang telah direncanakan guna menggali kreatifitas dan peminatan remaja, IRMA memiliki berbegai akun media sosial berupa IRMATV dan IRMA Publisher. Kedua bidang tersebut dapat menjadi wadah untuk menampung kreatifitas dan peminatan para remaja. IRMATV menjadi wadah bagi para remaja menyukai hal yang berhubungan dakwah dan bernyanyi Islami. IRMA Publisher, menjadi wadah bagi para remaja yang senamg bergelut di bidang tulis menulis. Para remaja dapat mengirim karya tulisnya untuk dimuat di Buletin Jumat Suara IRMA.
Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat dirintis dengan tujuan menjadi wadah (tempat) terbinanya remaja masjid sekolah dan madrasah yang beriman, berilmu, dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT dan mengharap keridhoan-Nya. Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat berfungsi sebagai wadah silaturahmi, menambah banyak wawasan dan menambah banyak relasi. Selain itu, walaupun pada awal pembentukannya banyak masyarakat yang tidak yakin terhadap organisasi ini bahkan tak jarang mendapati berbagai cibiran, namun faktanya hal tersebut menjadi motivasi dan Ikatan Remaja Masjid (IRMA) saat ini telah berkembang dan memberikan banyak hal positif dilingkungan sekitar.