Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Hari Tasyrik merupakan sebutan untuk tiga hari setelah Idul Adha, yaitu pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, kata tasyrik sendiri diambil dari bahasa Arab syarraqa yang berarti matahari terbit atau menjemur sesuatu
Sementara menurut Ibnu Hajar al-Asqalani, hari tasyrik digunakan untuk menjemur daging yang akan dijadikan dendeng hal ini karena daging kurban yang melimpah dapat disimpan dalam jangka panjang dengan cara dijemur
Hari tasyriq dimaknai juga sebagai hari untuk makan, minum, dan menyebut (mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala) sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda di dalam riwayat Muslim yang artinya : Hari-hari tasyriq adalah hari makan, minum, dan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
Para ulama menganjurkan ada beberapa amalan sunah yang bisa dikerjakan pada hari tasyriq diantaranya : menyembelih binatang kurban, memperbanyak doa terutama untuk kebaikan dunia dan akhirat, dilarang berpuasa pada hari-hari tasyriq dan dianjurkan untuk menikmati hidangan makan dan minum pada hari-hari tasyriq, banyak berdzikir (dianjurkan) untuk banyak berdzikir di hari-hari ini (tasyriq)
Sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari untuk makan dan minum (yakni tidak boleh berpuasa di dalamnya) dan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (HR. Ahmad)
Amalan lainnya pada hari tasyriq ialah meminta doa kepada orang yang berhaji, sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersabda : Jika engkau bertemu dengan orang yang berhaji, maka ucapkan salam padanya, lalu jabatlah tangannya, kemudian mintalah ia agar memohonkan ampun bagimu sebelum ia masuk rumahnya sebab ia adalah orang yang diampuni (HR. Ahmad)
Akhirul kalam, Inilah sebagian dari pada amalan-amalan pada hari tasyriq di bulan Dzulhijjah yang mulia ini, semoga kita semua dapat mengamalkannya. Aamiin ya Robbal Alamiin