Oleh : Dzikri. Ashiddiq. Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, kita sering lupa bahwa dunia yang kita perjuangkan siang dan malam hanya sementara. Kita bekerja keras berlari mengejar target dan mimpi. Namun, sering lupa dunia ini hanya tempat singgah sementara. Semua yang kita kejar harta, jabatan, dan popularitas tidak akan kita bawa saat kembali kepada Allah. Dunia akan pergi, akhirat menanti.
Sebagaimana Allah Subhanahu Wata’ala berfirman : Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau, perhiasan, saling berbangga, serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid 57 ayat : 20).
Ayat ini mengingatkan bahwa dunia bukan tujuan akhir, tapi ujian sementara. Yang kekal adalah amalan yang kita bawa bukan kesibukan yang melalaikan. Bukan berarti kita berhenti berusaha, tapi kita belajar menata niat yang benar. Agar setiap kerja, lelah, dan pencapaian kita bernilai ibadah.
Dunia ini tempat menanam, bukan tempat tinggal. Mari sibukkan diri untuk sesuatu yang kekal bukan untuk sesuatu yang sementara dan yang akan hilang.
Akhirul kalam, Ya Allah limpahkanlah ketaqwaan pada jiwaku dan sucikanlah ia, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik Zat yang menyucikan jiwa, Engkaulah pelindung dan pemeliharanya, Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak tenang dari nafsu yang tidak puas, dan dari perbuatan dosa.


