Peringatan G30S/PKI: Cermin Sejarah, Spirit Kebangsaan, dan Peran Generasi Remaja Masjid

Peringatan G30S/PKI: Cermin Sejarah, Spirit Kebangsaan, dan Peran Generasi Remaja Masjid

Oleh: Rifa Anggyana, S.Pd., M.M. (Ketua Pembina IRMA Provinsi Jawa Barat)

Tanggal 30 September menjadi salah satu momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Peristiwa kelam G30S/PKI mengingatkan kita tentang bahaya ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, agama, dan moral bangsa. Tragedi tersebut bukan sekadar catatan sejarah, tetapi pelajaran berharga agar generasi penerus tidak terjebak pada kesalahan yang sama.

Sebagai Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat, kita memaknai peringatan ini bukan hanya dengan mengenang, tetapi juga mengambil hikmah untuk memperkuat iman, persatuan, dan semangat kebangsaan. Masjid adalah pusat peradaban umat, dan remaja masjid adalah pilar yang akan menjaga sekaligus mengembangkan nilai-nilai luhur Islam di tengah arus zaman.

Belajar dari Sejarah

Islam mengajarkan agar kita senantiasa mengambil ibrah dari peristiwa yang telah terjadi. Allah berfirman dalam QS. Yusuf ayat 111:

“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.”

Peristiwa G30S/PKI menjadi ibrah bahwa setiap ideologi yang ingin menggantikan dasar negara dan mengikis nilai keagamaan akan berujung pada kehancuran. Generasi remaja masjid harus memahami bahwa menjaga Pancasila dan NKRI adalah bagian dari menjaga amanah Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi.

Remaja Masjid: Benteng Moral Bangsa

Remaja masjid bukan hanya penggerak kegiatan keagamaan, tetapi juga benteng moral bangsa. Di era globalisasi, tantangan kita bukan lagi sekadar ideologi komunis, tetapi juga hedonisme, individualisme, dan paham-paham yang menjauhkan generasi muda dari Allah SWT.

Maka, peringatan G30S/PKI hendaknya menjadi momentum bagi remaja masjid untuk:

  1. Menguatkan Aqidah agar tidak mudah terpengaruh oleh paham sesat.

  2. Meningkatkan Ukhuwah sebagai generasi yang saling menjaga, bukan saling menjatuhkan.

  3. Menghidupkan Masjid dengan kegiatan positif: kajian, tahfidz, seni Islami, hingga bakti sosial.

  4. Menjadi Teladan dalam akhlak, disiplin, dan cinta tanah air.

Spirit Kebangsaan dan Keislaman

Islam dan Indonesia adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Cinta tanah air adalah bagian dari iman (hubbul wathan minal iman). Maka, memperingati G30S/PKI bukan hanya mengingat pengkhianatan, tetapi juga meneguhkan komitmen untuk menjaga keutuhan bangsa.

Generasi remaja masjid Jawa Barat harus tampil sebagai motor perubahan, mengajak teman sebaya untuk mengisi kemerdekaan dengan karya, ilmu, dan amal shalih.

Penutup

Semoga peringatan G30S/PKI tahun ini menjadi cermin bagi kita semua. Jangan biarkan sejarah kelam terulang. Mari kita jadikan masjid sebagai pusat pembinaan iman dan kebangsaan, serta menjadikan remaja masjid sebagai generasi tangguh, berkarakter Islami, dan siap menghadapi tantangan zaman.

“Barang siapa yang berpegang teguh pada tali (agama) Allah, maka sungguh ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali Imran: 101)

Wallahu a’lam bish-shawab.

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: