Oleh: Rifa Anggyana, S.Pd., M.M. – Ketua Pembina IRMA Jawa Barat
Idul Adha selalu hadir dengan nuansa spiritual yang mendalam, membawa kita kembali pada kisah penuh makna antara Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS. Dalam kisah itu, kita menemukan nilai-nilai tertinggi dalam hubungan manusia dengan Tuhan: keimanan, keikhlasan, pengorbanan, dan kepatuhan mutlak kepada kehendak Ilahi. Tapi lebih dari itu, qurban juga mengajarkan kita nilai-nilai sosial yang relevan sepanjang masa—kepedulian, solidaritas, dan keadilan distributif.
Sebagai Ketua Pembina IRMA Jawa Barat, saya merasa terpanggil untuk mengingatkan bahwa momentum Idul Adha bukan hanya seremoni tahunan, melainkan panggilan refleksi spiritual dan aksi sosial yang nyata. IRMA, sebagai organisasi remaja masjid, memiliki tanggung jawab besar untuk menerjemahkan semangat qurban ke dalam aksi nyata yang menyentuh hati dan kebutuhan umat, terutama mereka yang terpinggirkan dan kurang berdaya.
Qurban di Tengah Tantangan Sosial
Kita hidup di era yang kompleks. Di satu sisi, kemajuan teknologi dan arus informasi membuat kita lebih terhubung, tetapi di sisi lain, ketimpangan sosial dan krisis empati justru semakin menganga. Dalam kondisi ini, qurban menjadi pengingat bahwa keberagamaan kita tidak cukup hanya berhenti di sajadah, tetapi harus menjelma dalam sikap dan tindakan nyata terhadap sesama.
IRMA Jawa Barat menanggapi tantangan ini dengan memperluas cakupan Gerakan Qurban Kolektif Remaja. Tahun ini, kami menargetkan distribusi hewan qurban ke wilayah-wilayah pelosok yang belum terjangkau bantuan secara rutin—mulai dari kawasan pegunungan di Cianjur selatan, kantong-kantong urban miskin di Bandung Raya, hingga daerah minoritas Muslim di perbatasan Garut-Tasik.
Namun lebih dari distribusi daging, kami berupaya menghadirkan ruang belajar spiritualitas sosial bagi remaja. Para kader IRMA dilibatkan dalam seluruh proses: dari penggalangan dana kolektif, penyembelihan yang sesuai syariat, distribusi yang adil, hingga dokumentasi dan pelaporan kegiatan. Ini menjadi proses pendidikan yang holistik—membentuk karakter yang peka, tangguh, dan bertanggung jawab.
Membangun Generasi yang Siap Berkorban untuk Umat
Qurban adalah latihan mental. Nabi Ibrahim menunjukkan bahwa ketaatan bukan perkara ringan, tapi hasil dari perjuangan batin yang panjang. Dalam konteks remaja masjid hari ini, semangat qurban dapat dimaknai sebagai kesiapan untuk meninggalkan ego, waktu pribadi, bahkan kenyamanan demi kebaikan yang lebih luas.
IRMA Jawa Barat menanamkan nilai ini lewat berbagai pendekatan—ceramah tematik, diskusi tafsir, simulasi manajemen qurban, hingga karya kreatif seperti video dokumenter dan puisi bertema Idul Adha. Semua diarahkan untuk satu tujuan: membentuk remaja masjid yang tidak hanya saleh ritual, tapi juga visioner dan berjiwa sosial.
Saya pribadi menyaksikan bagaimana semangat ini tumbuh dari tahun ke tahun. Banyak alumni IRMA yang kini menjadi penggerak sosial, aktivis lingkungan, relawan kemanusiaan, bahkan pemimpin komunitas. Ini adalah buah dari semangat qurban yang ditanamkan sejak dini—kesadaran bahwa hidup bukan hanya tentang mengambil, tapi juga memberi, berkorban, dan melayani.
Akhir Kata: Merawat Semangat Berbagi, Menumbuhkan Peradaban
Kita tentu ingin melihat dunia yang lebih adil, umat yang lebih kuat, dan generasi muda yang lebih berintegritas. Maka, mari jadikan Idul Adha ini sebagai titik tolak. Kita bisa mulai dari hal kecil: berkontribusi dalam program qurban kolektif, mendampingi remaja untuk lebih aktif di masjid, atau sekadar mengajarkan makna keikhlasan kepada anak-anak kita di rumah.
Saya mengajak seluruh pengurus masjid, para pembina remaja, dan masyarakat luas untuk mendukung gerakan qurban IRMA tahun ini. Tidak hanya dengan menyumbang hewan qurban, tapi juga dengan menyumbang waktu, tenaga, dan semangat untuk membentuk remaja yang siap menjadi pelita umat.
Semoga setiap hewan yang dikurbankan menjadi penghapus dosa, setiap potong dagingnya menjadi penyambung rasa, dan setiap air mata haru yang mengiringinya menjadi saksi cinta kita kepada sesama manusia dan kepada Tuhan semesta alam.
Selamat Idul Adha 1446 H. Taqabbalallahu minna wa minkum.


