Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, amanah adalah tiang utama kepemimpinan. Tanpa amanah, kekuasaan hanya akan menjadi fitnah. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman : Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya. Jika kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sungguh Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (QS. An-Nisa ayat : 58).
Ayat ini bukan hanya untuk pemimpin negara, tapi juga untuk setiap kita yang memegang amanah baik sebagai orang tua, guru, atasan, atau siapa pun yang dipercaya orang lain untuk memegang amanah. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Qur’an Surat An-Nisa ayat : 58 adalah peringatan tegas bagi siapa pun yang memegang tanggung jawab, terlebih bagi para pemimpin. Karena sebuah jabatan bukan hadiah, melainkan titipan yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu Wata’ala.
Diantara tanda seorang pemimpin amanah adalah : yang pertama, menunaikan hak rakyat dengan adil, yang kedua, tidak menyalahgunakan kekuasaan, dan yang ketiga. Menetapkan keputusan tanpa pilih kasih.
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, maka mari kita renungkan apakah kita sudah menjaga amanah sekecil apa pun yang Allah titipkan kepada kita ? dan apakah kita sudah mendoakan para pemimpin agar Allah kuatkan mereka dalam memikul amanah yang berat sebagai seorang pemimpin yang nantinya akan diminta pertanggung jawaban di hadapan Allah.
Karena sesungguhnya, amanah yang dijaga akan mendatangkan keberkahan, sementara amanah yang dikhianati akan membawa pada musibah dan kehancuran.
Akhirul kalam, Ya Allah, berikanlah mereka hikmat, kekuatan, dan ketulusan hati dalam menjaga amanah yang dititipkan, Ya Allah, lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah segala urusanku.
 
											 
											
