Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, pernahkah anda seumur hidup menangis karena Allah ? menangisi dosa-dosa kita ? menangisi kelemahan kita di hadapan Allah ? kita tidak bisa tiba-tiba menangis karena Allah begitu saja, kita tidak bisa merencanakan tangisan ini, kita tidak bisa menangis sesuai keinginan kita
Akan tetapi tangisan ini, timbul karena takut kepada Allah, bergetar hatinya karena nama Allah disebut dan berguncang jiwanya ketika mengingat maksiat dan dosa yang ia lakukan, oleh karena itu inilah tangisan keimanan, tangisan kebahagiaan dan tangisan hanifnya jiwa
Mu’adz radhiallahu anhu, suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu kemudian ditanyakan kepadanya, apa yang membuatmu menangis ? maka beliau menjawab, Karena Allah Azza wa Jalla hanya mencabut dua jenis nyawa yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam neraka sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu
Abu Musa al-Asya’ri radhiyallahu anhu suatu ketika memberikan khutbah di Bashrah, dan di dalam khutbahnya beliau bercerita tentang neraka maka beliau pun menangis sampai-sampai air matanya membasahi mimbar dan pada hari itu orang-orang (yang mendengarkan) pun menangis dengan tangisan yang amat dalam
Imam-Hasan Al-Bashri rahimahullah pernah menangis, dan ditanyakan kepadanya, apa yang membuatmu menangis ? maka beliau menjawab, Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka dan tidak memperdulikanku lagi
Akhirul kalam, Ya Allah, limpahkanlah ketaqwaan pada jiwaku dan sucikanlah ia, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik Zat yang menyucikan jiwa, Engkaulah pelindung dan pemeliharanya

