Sebaik-Baik Amal

Sebaik-Baik Amal

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Swt, dalam buku Meraih Surga Di Dunia, Surga Di Akhirat, karya Muhammad Amin, diterangkan barangkali kita sudah banyak menyemai kebaikan di ladang amal, tanpa kita sadari, ternyata amal yang kita tanam itu tidak membuahkan hasil

Jangankan berbuah, tumbuh bertunas pun tidak bisa jadi, tumbuhan itu mati terserang hama penyakit, bagaimana mungkin tanaman amal kesalehan itu berbuah, jika bertunas pun tidak, apakah kita sudah menjaga dan merawat tanaman amal kesalehan kita

Pembaca yang dirahmati Allah Swt, jangan sampai kita termasuk kedalam golongan orang-orang yang merugi, yaitu orang yang menanam amal sebanyak-banyaknya, namun sedikit pun ia tidak menuai hasil, karena mereka lupa untuk menjaga dan merawat tanaman amal itu dari hama yang siap memusnahkan tanaman amal yang sudah kita tanam

Nabi Muhammad Saw bersabda : Akan datang pada Hari Kiamat, satu kaum yang membawa kebaikan sebesar Gunung Uhud, lalu, Allah jadikan semua itu bagai debu beterbangan, sahabat bertanya, apakah mereka muslim, ya Rasulullah Saw Beliau menjawab mereka muslim, yang shalat sebagaimana kalian shalat, berpuasa sebagaimana kalian berpuasa, bahkan mereka berdiri pada waktu malam menghadap Tuhan-nya, mereka adalah orang-orang yang jika bersepi dengan apa yang dilarang Allah mereka melanggarnya (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)

Na’udzubillah min dzalik, semoga kita tidak termasuk dalam golongan tersebut

Maka dari itu, kita mesti menjaga dan merawat setiap amal-amal kebaikan dengan keikhlasan sepanjang hidup kita di dunia, karena syarat diterimanya amal ibadah hanya dua, yang pertama adalah ikhlas semata mengharap ridha Allah dan yang kedua ittiba yaitu mengikuti petunjuk dari Nabi Muhammad Saw

Abu Ali Fudhail bin Iyadh mengatakan, amal terbaik adalah yang paling ikhlas dan benar, karena amal tidak akan diterima tanpa keikhlasan dan mengikuti petunjuk dari Nabi Muhammad Saw

Ikhlas adalah memurnikan ketaatan dan ketawakalan hanya kepada Allah semata, ikhlas adalah memurnikan tauhid, karena itulah surat Al-Ikhlas menjelaskan tentang menauhidkan atau mengesakan Allah Swt dan lawan dari ikhlas adalah syirik atau menyekutukan-Nya karena riya atau pamer termasuk bagian dari syirik kecil, sedangkan syirik dapat membumihanguskan tanaman amal dalam sekejap tanpa tersisa dan berbekas

Allah Swt berfirman : (Beribadahlah) dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia, barang siapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh (QS. Al-Hajj 22 ayat : 31)

Kita pastinya menginginkan buah terbaik dari amalan kita, maka kita mesti menyirami setiap amal-amal kebaikan kita dengan syukur dan taat pada Allah Swt, kemudian memupuki dengan keikhlasan dan kesabaran serta merawat dan menjaga dari hama penyakit berupa riya, ujub, sombong, hasud, dengki, iri, kufur, syirik, dan penyakit-penyakit lainnya

Sehingga akan menghasilkan sebaik-baiknya buah dari setiap amal kebaikan yang sudah kita tunaikan, dalam al-Qur’an kita kerap menemukan frasa ahsanu amala, yang lebih baik amalnya, bukan aktsaru amala, yang lebih banyak amalnya

Allah Swt berfirman : Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun (QS Al-Mulk 67 ayat : 2)

Pembaca yang dirahmati Allah Swt, sebaik-baik amal ialah yang disirami dan dipupuki dengan rasa syukur dan sabar, terawatt dengan rasa ikhlas serta terjaga dari serangan hama dan penyakit, sebaik-baik amal ialah yang tumbuh tinggi menjulang dengan tangkai-tangkai berjuntai  dan buah-bauahnya  yang manis dan lezat

Itulah buah yang hendak kita petik di akhirat kelak, maka jadikan setiap amal-amal kebaikan yang kita tunaikan menjadi sebaik-baik amal yaitu amal yang senantiasa disirami dan dipupuki dengan rasa syukur dan sabar, serta terawat dengan rasa ikhlas dan terjaga dari serangan hama dan penyakit

Akhirul kalam, jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun, sebab bisa jadi itulah sebaik-baik amal yang akan menghantarkan kita ke surga dan akan lebih baik jika semua amal saleh kita menjadi ahsanu amala dengan senantiasa merawat tanaman amal kita dan menjaga keikhlasannya semata untuk mengharap ridha Allah Swt                            

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: