Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, Syaikh Ahmadyasin adalah simbol pahlawan dan pejuang bagi Baitul Maqdis dan Palestina meski beliau memiliki keterbatasan fisik, tapi beliau memiliki kekuatan visi dan ruh perjuangan yang luar biasa.
Meski tubuhnya lumpuh, beliau mampu membangkitkan semangat generasi muda negeri Baitul Maqdis dengan pendidikan, dakwah, dan pembentukan kekuatan sosial-politik berbasis Islam dan sosoknya bukan sekadar guru, tapi pembangun kesadaran bahwa Masjidil Aqsha dan kehormatan umat Islam tidak bisa ditukar dengan kenyamanan atau kompromi palsu.
Kita belajar dari Syaikh Ahmadyasin, seorang pejuang yang mengawali kisah bangkitnya Palestina. Sebuah awal kisah yang luar biasa dan Allah ingin menunjukkan satu awal kisah dahsyat yang namanya mulai melangit di langit Baitul Maqdis ialah Syaikh Ahmadyasin.
Beliau memiliki semangat juang yang besar sekaligus memiliki kepandaian dalam orasi yang sangat hebat dengan penjelasan yang detail, mudah dipahami, sekaligus berhujjah kuat, bahkan anak-anak pun antusias mendengarkannya. Beliau seakan memberi tahu kita bahwa badan bisa saja di atas kursi roda, tapi pikiran dan jiwanya jadi roda yang menggerakan umat.
Anak-anak yang dahulu mendengarkannya dengan khusyu, kini telah jadi para pejuang hebat Baitul Maqdis dan salah satu muridnya yang kemudian hari menjadi panglima yang ditakuti zionist israel ialah Nizzar Rayyan, menceritakan bahwa Syaikh Ahmadyasin sering terlambat pulang dari sekolah untuk membuat mentoring dengan murid-muridnya.
Di majelis itu, Syaikh Ahmadyasin mengajarkan tata cara shalat, akhlak mulia, dan membaca Al-Qur’an dan beliau membangun generasi emas para pejuang dan pembebas Masjidil Aqsha dan salah satu pesannya yang paling ku ingat hingga hari ini tutur salah satu muridnya yaitu, Hidup di jalan Allah nyatanya memang susah. Tapi. Engkau akan hidup mulia, dan mati dengan mulia.
Dan kita melihat saat ini sosok para pejuang hebat Masjidil Aqsha seperti Ismailhaniya, Yahya Sinwar, dan Abu Ubaidah merekalah didikan kesatria dan pejuang hebat yaitu Syaikh Ahmadyasin.
