Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, dalam buku Meraih Surga Di Dunia, Surga Di Akhirat, karya Muhammad Amin dikisahkan sebuah kisah dari seorang ulama, suatu hari, lelaki sholeh itu tersenyum menyambut kedatangan putrinya
Mereka duduk diruang tamu yang tidak begitu luas, sembari duduk, keduanya memegang mushaf al-Qur’an untuk dipelajari, putrinya yang baru berusia sembilan tahun itu sudah lancar membaca ayat-ayat al-Qur’an serta hafal beberapa zuz
Setiap hari, ayah dan ibunya senantiasa membimbing putrinya penuh kasih sayang dan penuh dengan kesabaran, dan mereka senantiasa menghidupkan al-Qur’an dalam keluarga sehingga rumah mereka terasa teduh dan sejuk diliputi dengan limpahan rahmat Allah Swt, anak-anak yang dididik dengan al-Qur’an akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang berakhlak mulia
Qurrata a’yun, inilah rumah yang menjadi surga bagi penghuninya, sebagaimana yang diucapkan Rasulullah Saw, Rumahku, surga bagiku, rumah adalah tempat istirahat dari berbagai macam keletihan yang menyeliputi setelah seharian beraktivitas dan bekerja, rumah adalah tempat istirahat yang nyaman dan menenangkan sehabis berikhtiar dalam menjemput rezeki
Inilah orang mukmin yang memulai surga itu dari rumahnya yaitu rumahku surgaku
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, sang ayah yang menjadi ayah yang sholeh bagi anak-anaknya, ingin menyampaikan sesuatu kepada anaknya, sebuah nasihat yang sangat berharga, yang kelak akan senantiasa diingat oleh anak-anaknya, ayahnya berkata kepada anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, sungguh ayah telah berbuat baik kepadamu, bahkan, jauh sebelum kamu dilahirkan, sang anak yang belum paham dengan apa yang diucapkan ayahnya bertanya, bagaimana ayah melakukan itu ?
Sungguh ayah telah memilihkan untukmu seorang ibu yang baik, yang agamanya baik, akhlaknya baik, penyantun, seorang wanita salihah, yang menjadi ibu yang sholeh bagi anak-anaknya
Yang telah merawat dan mendidikmu dengan baik sehingga engkau tumbuh menjadi anak yang baik, bersyukurlah kepada Allah dan kepada orang tua yang telah mendidik dan membesarkanmu
Anak itu meneteskan air mata lalu memeluk ayahnya, hari-harinya kemudian senantiasa diliputi rasa syukur, tidak pernah ia melupakan ucapan ayahnya, dan ia pun ingin menjadi wanita seperti ibunya
Pembaca yang dirahmati Allah Swt, kisah di atas adalah sebuah cermin kehidupan dari sebuah keluarga yang sholeh dan shalehah yang memulai surga dari rumah tangganya, mereka menyurgakan dunia dimulai dari dalam diri yaitu hati, silaturahmi dapat mempererat tali ukhuwah dan melapangkan hati, hati yang lapang akan meluaskan kehidupan sebagaimana surga yang lapang
Istri yang salihah derajatnya lebih mulia dari pada bidadari bermata jeli, anak yang qurrata a’yun, akan menjadi sebuah kebahagiaan yang hakiki bagi kedua orang tuanya dunia dan akhirat, keberkahan yang muncul di tengah-tengah kehidupan rumah tangga itu bukan hanya berarti suka cita, kesenangan, dan kebahagiaan, ia dapat timbul dari kepayahan, beban, kesulitan, kesedihan, duka, dan air mata bahkan penuh dengan perjuangan
Bisa jadi yang tampak dari dzohir-nya berupa beban dan kesulitan, tetapi di balik apa yang dirasakannya merupakan kebaikan dan menjadi sebuah keselamatan baginya dunia dan akhirat
Akhirul kalam, semoga keluarga kita menjadi keluarga yang shaleh dan shalehah dan menjadi keluarga yang membawa setiap anggota keluarganya masuk ke dalam surga Allah Swt. Aamiin

