Tiga Sastrawan Pembela Dakwah Nabi Muhammad SAW

Tiga Sastrawan Pembela Dakwah Nabi Muhammad SAW

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa ta’ala, media dan pers di zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam sangat mengandalkan syair fungsinya bukan hanya sebagai sastra, tapi juga alat untuk menguatkan mental pasukan, menciutkan nyali musuh, dan melawan para buzzer yang memfitnah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dengan syair-syair mereka

Di pasar-pasar Jazirah Arab dahulu seperti di Pasar Ukaz, Hajr, Daumatul Jandal, Majaz tidak hanya ditemukan barang dagangan saja di pasar-pasar tersebut terdapat juga para penyair yang menjadi media massa itulah mengapa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam juga memiliki sahabat yang pandai bersyair, yang dalam sejarahnya disebut sebagai Syu’ara Ar-Rasul, penyair-penyair Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam

Dan diantara para sastrawan (penyair) pembela dakwah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, yang pertama, Hasan bin Tsabit, sahabat dari Anshar ini ahli sekali dalam membuat syair ketika orang-orang munafik menghina Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, beliau menjadi orang terdepan yang melakukan counter attack dengan kalimatnya, sampai-sampai Ibunda Aisyah pernah berkata, jika Hassan sudah membalas syair mereka, maka ia mengobati hati Rasul dan membersihkan nama beliau (Al-Mu’jam Al-Kabir, Ath-Thabrani)

Dituliskan dalam Kitab Tsimar Al-Qulub karya Abu Manshur Ats-Tsa’aliby, Hasan memiliki satu tempat khusus di bagian belakang masjid yang di sana ia mengubah syair untuk menguatkan para sahabat dalam perjuangan beliau lebih sering membuat syair secara langsung, bukan dengan persiapan sebelumnya

Yang kedua, Abdullah bin Rawahah, beliau sama dengan Hasan bin Tsabit, Abdullah juga merupakan sahabat dari kaum Anshar kemampuan syairnya yang menjadi salah satu penguat pasukan Muslimin dalam menghadapi pasukan Romawi pada perang Mu’tah

Banyangkan, dengan jumlah 3000 pasukan Muslim menghadapi 200 ribu pasukan Romawi saat itu Abdullah bin Rawahah ditunjuk Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk menjadi panglima setelah Zaid bin Haritsah dan Ja’far bin Abi Thalib syahid

Salah satu syair Abdullah bin Rawahah yang terkenal, Ya Rabb, jika tanpa petunjuk-Mu, kami tak akan tercerahkan, tak akan menyedekahkan, tak akan shalat didirikan, maka turunkanlah ketenangan pada kami, kuatkan langkah jika bertemu musuh kami, sesungguhnya orang-orang kafir telah berulah terhadap kami (Kitab Al-Futuhat Ar-Rabbaniyah, Ibnu Hajar Al-Asqalani)

Yang ketiga, Ka’ab bin Malik, kemampuan syair Ka’ab bin Malik, sangat terlihat apalagi ketika melakukan counter attack pada syair orang-orang musyrikin Quraisy beliau juga gesit mengubah syair yang melawan opini miring kaum Yahudi

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, kepada Ka’ab bin Malik, seranglah Quraisy (dengan syairmu) sebab itu lebih dahsyat dampaknya buat mereka dibandingkan anak-anak panah (Shahih Al-Jami Lil Albani)

Sumber : Al-Mu’jam Al-Kabir Li Ath Thabrani, Tsimar Al-Qulub fi Al-Mudhaf wa al-Mansub, Abu Manshur Ats-Tsa’aliby, Al-Futuhat Ar-Rabbaniyah, Ibnu Hajar Al-Asqalani, Mi’ah Udzama Ummatil Islam Ghayyaru Majra At-Tarikh, Jihad Turbani                  

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: