Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, 10 Shafar tahun 99 Hijriah, Umar bin Abdul Aziz menjabat sebagai Khalifah setelah wafatnya Sulaiman bin Abdul Malik, sehingga menjadi Khalifah kedelapan dari Dinasti Umayyah.
Sosok bersahaja itu hanya memimpin kurang lebih dua tahun, namun kesan dan kenangan kebaikannya terasa bahkan ditulis hingga saat ini. Umar bin Abdul Aziz memulai kiprah kepemimpinannya dengan kalimat yang tidak biasa, Sungguh aku takut dengan neraka, yang seakan sejak awal telah memberi tahu kita bahwa orang hebat ini gaya berpikirnya ada di level yang berbeda.
Start from the end. Beliau memulai dari akhir. Beliau memikirkan, apa seharusnya kezaliman yang dihindari dan dihilangkan agar akhirnya tidak masuk neraka. Fokus beliau dimulai dari mengingat mati dan alam setelah mati, sehingga itu menjadi energi yang tidak ada habisnya untuk menjalankan banyak perbaikan dan perubahan besar.
Suatu hari pun Umar bin Abdul Aziz pernah berkata, kalau hatiku lupa mengingat mati meski sejenak saja, maka ia akan hancur. Nasihat itu ada juga yang berpendapat bahwa ia dikatakan oleh tabi’in lain yang menggambarkan pada kita bahwa Umar bin Abdul Aziz memiliki semacam alarm yang membuat beliau selalu siaga dalam banyak keadaan.
Di lain kesempatan, Umar bin Abdul Aziz juga pernah menasihati, sebab sesungguhnya kita ini sebenarnya diciptakan abadi. Hanya saja kita berpindah dari alam satu ke alam lainnya. (Kitab Hilyatul Auliya).
Dengan cara berpikir yang mind-blowing ini, kita pun akan sadar satu hal penting yaitu apa yang kita lakukan di dunia tidak hanya untuk mendapat balasan di dunia, tapi sebagai bekal kita melalui alam kubur, alam kebangkitan, hari mahsyar hingga kelak berakhir di surga atau neraka.
Jika dipikir-pikir lagi, kita akan memahami bahwa dibandingkan umur kita di alam kematian dan hari mahsyar, maka hidup di dunia hanyalah sebentar. Sama seperti apa yang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pesankan pada Abdullah bin Umar, Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau pengembara.
Benar-benar mind-blowing nasihat Umar bin Abdul Aziz kepada kita semua. Maka berbanggalah engkau wahai generasi muda muslim, karena kita punya bintang-bintang masa lalu yang hidupnya penuh dengan suritauladan mulia, hidupnya penuh dengan keberkahan, dan menentukan arah sejarah yang penuh dengan kebaikan.
Sumber : The Land of Stars, (Menyingkap Sejarah Terkubur Negeri Para Bintang).
