Oleh: Galang Ikhwan Aji Sabda, S.I.Kom., M.I.Kom. (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran)
Dalam era digital yang terus berkembang, peran komunikasi menjadi semakin penting dalam menyebarkan nilai-nilai Islam kepada generasi muda. Sebagai seorang dosen Ilmu Komunikasi, saya memandang bahwa remaja masjid di Jawa Barat memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi digital dalam berdakwah. Dengan mengintegrasikan pemahaman komunikasi modern dan nilai-nilai Islam, mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif di tengah tantangan zaman.
Dakwah dan Teknologi: Kesempatan yang Harus Diambil
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik” (QS. An-Nahl: 125). Ayat ini menekankan pentingnya pendekatan yang bijak dan strategis dalam berdakwah. Dalam konteks era digital, pendekatan ini dapat diterjemahkan ke dalam penggunaan media sosial, video kreatif, podcast, dan platform digital lainnya untuk menyampaikan pesan Islam secara efektif.
Menurut laporan We Are Social (2025), Indonesia memiliki lebih dari 200 juta pengguna internet, dengan mayoritas pengguna berasal dari kalangan muda. Statistik ini mencerminkan peluang besar bagi remaja masjid untuk menjangkau audiens yang luas melalui media digital. Mereka dapat memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube untuk menyampaikan nilai-nilai Islam secara menarik dan relevan bagi generasi mereka.
Komunikasi Efektif dalam Dakwah Digital
Sebagai pelaku dakwah, remaja masjid harus memahami prinsip-prinsip komunikasi efektif. Salah satunya adalah memahami audiens. Dalam teori komunikasi, dikenal konsep audience-centered approach, yang berarti pesan harus disesuaikan dengan karakteristik, kebutuhan, dan preferensi audiens. Hal ini sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: “Berbicaralah kepada manusia sesuai dengan kadar pemahaman mereka” (HR. Muslim).
Contohnya, pesan tentang pentingnya shalat dapat dikemas dalam format video pendek dengan narasi yang ringan namun bermakna. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan gaya anak muda, disertai elemen visual yang menarik, akan meningkatkan daya tarik konten dakwah.
Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat memiliki peran strategis dalam menggerakkan dakwah digital di kalangan remaja. Sebagai organisasi yang menjadi wadah bagi remaja masjid, IRMA dapat menjadi motor penggerak utama untuk mengintegrasikan teknologi dalam dakwah. Dengan jaringan yang luas dan keanggotaan yang solid, IRMA dapat:
- Menyelenggarakan Pelatihan Khusus: IRMA dapat bekerja sama dengan akademisi dan praktisi komunikasi untuk memberikan pelatihan tentang pembuatan konten digital yang efektif.
- Membangun Komunitas Digital: IRMA dapat menciptakan komunitas daring yang menjadi pusat distribusi konten dakwah yang relevan dan menarik.
- Mendorong Kolaborasi Antar Remaja Masjid: Melalui program-program kolaboratif, IRMA dapat memperkuat solidaritas di antara remaja masjid untuk memproduksi konten dakwah yang berkualitas.
Dengan peran aktif IRMA, dakwah digital di Jawa Barat dapat menjadi lebih terarah dan berdampak luas.
Namun, dakwah digital juga memiliki tantangan. Salah satunya adalah penyebaran informasi yang tidak akurat atau hoaks yang dapat merusak citra Islam. Remaja masjid perlu dibekali literasi digital untuk memastikan bahwa informasi yang mereka sebarkan dapat dipercaya dan memiliki dasar yang kuat.
Selain itu, tantangan lainnya adalah fenomena cancel culture dan polarisasi di media sosial. Untuk menghadapi ini, penting bagi remaja masjid untuk mengedepankan sikap sabar, bijaksana, dan menghindari debat yang tidak produktif. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam” (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk meningkatkan peran remaja masjid dalam dakwah digital, beberapa langkah strategis dapat diambil:
- Pelatihan Literasi Digital: Mengadakan pelatihan tentang produksi konten kreatif, manajemen media sosial, dan literasi digital untuk remaja masjid.
- Kolaborasi dengan Influencer Muslim: Menggandeng influencer Muslim yang memiliki basis pengikut besar untuk memperluas jangkauan pesan dakwah.
- Pengembangan Platform Dakwah Lokal: Membuat aplikasi atau platform digital yang mengintegrasikan berbagai konten dakwah, seperti artikel, video, dan podcast, yang relevan untuk masyarakat Jawa Barat.
- Konsistensi dan Komitmen: Menanamkan nilai-nilai istiqamah dalam menyebarkan pesan Islam agar dakwah tetap berjalan secara berkelanjutan.
Remaja masjid di Jawa Barat, terutama melalui IRMA, memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor dakwah digital yang inspiratif. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, mereka tidak hanya dapat menyampaikan pesan Islam kepada sesama generasi muda, tetapi juga memperkuat identitas keislaman di tengah era globalisasi. Semoga semangat ini dapat terus tumbuh dan menjadi bagian dari amal jariyah yang bermanfaat hingga akhirat.