Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, hari raya Idul Adha telah tiba hari yang di dalamnya terlimpah rahmat, keberkahan, keistimewaan, keutamaan dan kemuliaan mari kita sambut hari yang mulia ini dengan mengamalkan amalan-amalan pada hari raya Idul Adha
Diantara beberapa amalan-amalan yang bisa kita tunaikan pada hari raya Idul Adha amalan yang pertama, dengan menghidupkan malam hari Raya dengan Ibadah, sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya : Siapa yang menghidupkan malam Idul Fitri dan malam Idul Adha, maka hatinya tidak akan mati, ketika hati orang lain mati (HR. Thabrani)
Keterangan : Menghidupkan malam hari raya memiliki beberapa derajat, paling sedikit adalah dengan melakukan Shalat Isya dan Shalat Shubuh berjamaah, derajat pertengahan adalah dengan mengisi sebagian besar malam dengan ibadah, dan derajat tertinggi adalah dengan mengisi seluruh malam dengan ibadah
Amalan yang kedua, Takbir Idul Adha, sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya : Hiasilah hari raya kalian dengan Takbir (HR. Thabrani) dan terkhusus bagi kaum laki-laki ketika bertakbir dibaca dengan suara yang jahr (lantang)
Takbir hari Raya Idul Adha ada 2 macam : yang pertama, Takbir Mursal, yaitu takbir yang tidak dibatasi dengan waktu dan tempat, artinya disunahkan pada setiap keadaan, baik ketika di masjid, di rumah, di pasar, ketika berdiri, ketika duduk, ketika berjalan, maupun saat naik kendaraan dan takbir mursal disunahkan mulai tenggelamnya matahari pada hari Raya Idul Adha sampai takbiratul Ihram saat shalat Id
Yang kedua, Takbir Muqoyad yaitu takbir yang pelaksanaannya terbatas setelah waktu shalat, baik shalat fardhu maupun shalat sunah dan bagi yang tidak haji dimulai dari setelah melakukan shalat Subuh Hari Arafah (9 Dzulhijjah) sampai setelah shalat Asar akhir hari Tasyriq adapun bagi yang haji dimulai dari Dzuhur hari kurban (tanggal 10 Dzulhijjah) sampai subuh akhir pada hari Tasyriq
Amalan yang ketiga, Mengucapkan Tahniah (selamat hari raya), sebagaimana sahabat Watsilah ra berkata : Aku berjumpa dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada Hari Raya maka aku berkata : Semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu maka Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menjawab Ya, semoga Allah menerima (amalan) dari kami dan darimu (HR. Baihaqi)
Amalan yang keempat, memperbanyak membaca istighfar sebelum Shalat Id, catatan : Dalam Kanzun Najah disebutkan Syaikh Al-Wanai mengatakan bahwa siapa yang membaca istighfar sebanyak seratus kali setelah shalat Shubuh pada pagi hari raya maka akan dihapus dosa-dosanya dari dalam buku catatan amalnya, dan pada hari kiamat akan aman dari siksa
Amalan yang kelima, membaca Tasbih dan Tahmid, pada pagi hari raya hendaknya ia banyak membaca Subhanallah wa bihamdihi, catatan : Disebutkan dalam Kanzun Najah siapa yang membaca dzikir tersebut sebanyak tiga ratus kali (antara selesai shalat Shubuh sampai shalat Id) kemudian menghadiahkan pahalanya untuk kaum muslim yang sudah wafat, maka seribu cahaya akan masuk di setiap kuburan, dan Allah akan memasukkan seribu cahaya ke kuburnya setelah ia telah wafat
Amalan yang keenam, melaksanakan Shalat Idul Adha, dianjurkan bagi yang ingin melakukan Shalat Idul Adha agar tidak makan sampai selesai melakukan Shalat Id dari Sahabat Buraidah ra menuturkan : Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam tidak keluar pada Hari Idul Fitri kecuali sampai menyantap makanan terlebih dahulu dan tidak menyantap makanan di hari Idul Adha sampai setelah selesai melakukan shalat (HR. Turmudzi)
Amalan yang ketujuh, Berudhiyah yaitu berkurban yang hukumnya Sunah Muakkad, sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Tidak ada amalan manusia yang di Hari Nahr (Idul Adha) yang lebih disukai oleh Allah azza wa jalla selain menumpahkan darah (hewan qurban) (HR. Turmudzi dan Ibnu Majah)
Catatan : Bagi yang berniat untuk melakukan udhiyah (berkurban) disunahkan untuk tidak memotong kuku dan rambut semenjak hari pertama Bulan Dzulhijjah sampai hewan kurbannya disembelih

