Oleh: Rifa Anggyana, S.Pd., M.M. (Ketua Pembina IRMA Provinsi Jawa Barat)
Setiap tanggal 5 Oktober, dunia memperingati Hari Guru Sedunia sebagai bentuk penghargaan atas jasa para pendidik. Guru adalah pelita dalam kegelapan, pembimbing dalam kebingungan, dan penuntun generasi menuju masa depan yang lebih baik.
Bagi kita, Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Jawa Barat, Hari Guru Sedunia memiliki makna yang lebih luas. Guru bukan hanya mereka yang mengajar di sekolah atau kampus, tetapi juga para ulama, ustadz, pembina, dan orang tua yang menanamkan nilai iman, akhlak, serta cinta tanah air.
Guru dalam Pandangan Islam
Islam memuliakan guru sebagai pewaris para nabi. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi.” (HR. Abu Dawud)
Guru bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga penanam adab. Dengan ilmunya, guru menghidupkan hati; dengan akhlaknya, guru membentuk peradaban.
Remaja Masjid dan Adab kepada Guru
Sebagai generasi remaja masjid, menghormati guru adalah bagian dari iman. Bentuk nyata penghormatan ini bisa diwujudkan dengan:
-
Mentaati nasihat guru selama tidak bertentangan dengan syariat.
-
Mendoakan guru agar ilmunya berkah dan menjadi amal jariyah.
-
Mengamalkan ilmu yang diajarkan, karena itu bentuk penghargaan terbaik.
-
Menjaga akhlak sehingga menjadi cerminan keberhasilan didikan guru.
Guru: Penerang Jalan, Pembawa Perubahan
Seperti batik yang dirajut dengan sabar hingga menjadi indah, demikianlah guru dengan kesabarannya membentuk karakter anak didiknya. Di era modern, tantangan guru semakin berat. Maka generasi remaja masjid harus mendukung dengan cara aktif belajar, menjaga nama baik lembaga, dan menjadi agen perubahan yang positif.
Penutup
Hari Guru Sedunia adalah pengingat bahwa peradaban besar lahir dari bimbingan guru yang ikhlas. Mari kita jadikan momentum ini untuk bersyukur, menghormati, dan mendoakan guru-guru kita. Semoga Allah SWT membalas jasa mereka dengan pahala yang tidak terputus, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
Wallahu a’lam bish-shawab.