Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, Habib Umar bin Hafidz, beliau menyampaikan seperti bulan yang bersinar terang saat menghadap matahari, begitu juga hati seorang mukmin yang menghadap kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Kalau kamu dekat sama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, dengan cinta dan mengikuti sunnah beliau, hatimu akan bercahaya. Cinta itu akan membuat hidupmu terasa hangat, damai, dan penuh kesejukan.
Merayakan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, berarti bersyukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas karunia terbesar bagi umat manusia. Maulid bukan hanya perayaan, tapi rasa syukur kita karena Allah menghadirkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai cahaya dan penuntun hidup.
Merayakan Maulid berarti mengingat nikmat terbesar Allah dengan menghadirkan syukur, cinta, dan kerinduan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan hati yang dipenuhi cinta kepada beliau akan selalu mendapat limpahan cahaya dan rahmat.
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, kadang kita sibuk mengejar dunia, sampai lupa hati juga butuh istirahat. Bulan Maulid ini datang bukan hanya untuk diperingati, tapi untuk direnungkan dan dirasakan sebagai moment pulang ke cinta Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.
Habib Umar bin Hafidz bilang : Merayakan Maulid berarti bersyukur kepada Allah atas nikmat terbesar-Nya yaitu diutusnya Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam sebagai rahmat bagi semesta.
Akhirul kalam, kalau di bulan-bulan lain kita penuh dengan rutinitas, maka di bulan Maulid ini mari kita istirahatkan hati kita dengan mengingat beliau, mencintai beliau, dan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.