Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, apabila seorang membaca Al-Qur’an, namun air matanya tidak berlinang, bisa jadi karena ia tidak merenungkannya, tidak memahami isinya, atau tidak memenuhi kode etik membaca al-Qur’an
Jika kode etik (adab) ini dijaga maka peluang untuk khusyuk lebih terbuka begitu pula jika kandungan isinya bisa dipahami melalui literatur-literatur tafsir, meskipun literatur itu dalam bentuk ringkas, seperti Tafsir al-Jalalayn boleh juga Tafsir modern yang lebih detail, seperti Shafwat Al-Tafasir karya Syaikh Al-Shabuni, Tafsir Al-Baghawi, atau Tafsir Ibn Jarir
Dengan membaca literatur-literatur tafsir ini, orang akan lebih mudah untuk khusyuk saat membaca Al-Qur’an.
Tanamkan niat yang tulus saat membaca al-Qur’an semata untuk meraih ridho, rahmat, serta mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan niat yang tulus maka akan membantu dalam menjaga khusyuk saat membaca al-Qur’an
Pelajarilah ilmu tajwid, ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara membaca al-Qur’an dengan benar pelajarilah ilmu tajwid tersebut secara mendalam tentang hukum-hukum tajwid, termasuk pengucapan huruf-hurufnya, panjang pendeknya huruf, serta tempat-tempat nun mati dan tanwin dan kaidah-kaidah lainnya dalam ilmu tajwid
Ketika akan membaca al-Qur’an baiknya dalam keadaan suci ialah dengan berwudhu terlebih dahulu
Selanjutnya sertakan doa untuk bermohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, agar diberikan kemampuan untuk membaca dengan lebih baik dan mendapatkan pemahaman yang lebih saat membaca al-Qur’an
Semoga Allah memberi kita taufiq sehingga kita bisa digolongkan dengan orang-orang sholeh. Aamiin
Sumber : Kitab Ma’alim Al-Suluk Li Al-Mar’ah Al-Muslimah, karya Al-Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman Al-Jufri


