Seputar Puasa Bulan Syawal

Seputar Puasa Bulan Syawal

Oleh: Dzikri Ashiddiq

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, bulan suci Ramadan telah kita lalui. Namun spirit kita dalam beribadah juga beramal shalih harus tetap kita jaga keistiqomahannya pada bulan-bulan selanjutnya selepas bulan Ramadan.

Setelah melewati garis finish bulan Ramadan, jangan putuskan amal ibadah dan amal kebaikan yang sudah kita lakukan selama bulan Ramadan. Dan di bulan Syawal ini terdapat salah satu ibadah yang Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam anjurkan kepada kaum muslimin yaitu puasa sunnah di bulan Syawal selama 6 hari, dimana puasa ini pahalanya sama seperti berpuasa satu tahun.

Oleh karena itu, bagi setiap kaum muslimin sangat dianjurkan untuk menunaikan puasa syawal yang memiliki keutamaan yang sangat besar nilai pahalanya di sisi Allah. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda : Barang siapa yang telah melaksanakan puasa Ramadan kemudian dia melanjutkan dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal, maka dia mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa selama satu tahun (HR. Muslim).

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, adapun tata cara dalam pelaksanaan puasa syawal. Sebagaimana dijelaskan oleh Ustadzah Aisyah Farid Binti Syekh Abu Bakar. Puasa Syawal dapat dilakukan dari tanggal 2 Syawal hingga akhir Bulan Syawal. Boleh dilakukan secara 6 hari berturut-turut atau 6 hari tidak berurutan. Puasa Syawal juga boleh dilakukan bersamaan dengan puasa sunnah lainnya  seperti puasa sunnah Senin dan Kamis atau puasa Ayyamul Bidh.  

Dalam pelaksanaan puasa Syawal sering kali kita dihadapkan pada pilihan apakah mengqodho puasa Ramadan terlebih dahulu atau melaksanakan puasa syawal terlebih dahulu terkait dengan hal ini para Ulama telah menjelaskan. Sebagaimana menurut Imam Ibnu Hajar, orang yang mengqodho puasa bisa mendapat pahala sunnah Syawal dengan syarat diniati juga puasa Syawal tersebut. Sedangkan menurut Imam Romli, orang yang mengqodho puasa di bulan Syawal bisa mendapat pahala sunnah Syawal meskipun tidak berniat puasa sunnah Syawal.

Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, saat kita akan melakukan amal ibadah maka baiknya diawali dengan niat terlebih dahulu. Adapun niat puasa Syawal adalah sebagai berikut, Nawaitu Shouma ghadin an adaa’i sunnatisy Syawwaali lillaahi ta’aalaa yang artinya : Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah Ta’ala.

Adapun saat kita ingin menggabungkan antara niat qodho dan puasa syawal untuk niatnya sebagai berikut, Nawaitu shouma ghodin an qodhooi fardhi syahri Romadhoona wa shouma sunnati Syawwal lillaahi Ta’ala. Yang artinya : Aku berniat untuk mengqodho puasa Bulan Ramadan esok hari dan puasa sunnah Syawwal karena Allah Ta’ala.

Akhirul kalam, jangan sampai kita melewatkan puasa Syawal yang memiliki nilai keutamaan pahala yang sangat besar di sisi Allah Subhanahu Wata’ala, dan semoga Allah mudahkan kita untuk tetap istiqomah dalam beribadah dan melakukan amal-amal kebaikan selepas bulan Ramadan.     

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: