Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala, dalam Ta’lim al-Muta’allim, Imam al-Zarnuji. Beliau menjelaskan dan menegaskan bahwa waktu terbaik belajar sangat menentukan kualitas ilmu. Setiap waktu boleh dipakai, tetapi tidak semua memberi hasil yang sama. Karena itu, penuntut ilmu harus memilih waktu terbaik untuk belajar.
Waktu terbaik untuk belajar adalah saat sahur dan setelah subuh. Belajar di malam hari memang baik, tetapi waktu sahur tetap lebih utama. Menurut Imam al-Zarnuji, subuh adalah saat pikiran jernih dan hati tenang. Apa yang dipelajari lebih mudah untuk diingat, lebih kuat melekat, dan lebih berkah. Sebaliknya, malam sering membuat tubuh lelah dan ilmu cepat hilang.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda : Ya Allah, berkahi umatku pada waktu paginya (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah) doa ini menjadi dasar mengapa aktivitas di pagi hari diyakini lebih membawa keberkahan.
Namun sangat disayangkan saat ini lebih banyak orang begadang untuk mengerjakan tugas. Namun, pagi justru menyimpan keberkahan yang sering kita abaikan. Mungkin inilah rahasia kenapa ilmu yang dipelajari di pagi hari lebih awet dan melekat sangat kuat dalam ingatan kita.
Akhirul kalam, Allahumma inni as’aluka ilman naafi’an, wa rizqan thayyiban, wa amalan mutaqabbalan. Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan baik, dan amalan yang diterima.

