MOMENTUM HARI GURU : KISAH TELADAN RAHMAH EL YUNUSIYYAH SANG CAHAYA ILMU

MOMENTUM HARI GURU : KISAH TELADAN RAHMAH EL YUNUSIYYAH SANG CAHAYA ILMU

Oleh : Dzikri. Ashiddiq. Rahmah El Yunusiyyah tumbuh menjadi salah satu tokoh perempuan paling berpengaruh dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia. Di masa ketika perempuan sulit mengenyam pendidikan, ia memilih mendirikan ruang belajar khusus perempuan yang kemudian menjadi poros perubahan sosial dan intelektual di Minangkabau.

Sejak usia 10 tahun, Rahmah sudah gemar menghadiri kajian di berbagai surau di Padang Panjang. Ia berpindah dari satu majelis ke majelis lain, mencatat dan membandingkan isi pengajaran para ulama. Dari majelis-majelis ilmu itulah, benih semangat pembaruan dan kesadaran pentingnya pendidikan mulai tumbuh dalam dirinya.

Rasa ingin tahunya yang besar membuat Rahmah tumbuh sebagai sosok yang kritis terhadap realitas di sekitarnya. Ia melihat bahwa ruang-ruang belajar hanya diisi oleh laki-laki, sementara perempuan jarang diberi kesempatan menuntut ilmu. Kondisi ini meneguhkan tekadnya untuk memperjuangkan akses pendidikan bagi perempuan.

Rahmah menyakini, perempuan yang berilmu akan lebih memahami peran dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari masyarakat. Dari keyakinan itu, lahirlah gagasan mendirikan sekolah Islam khusus perempuan. Pada tahun 1923, gagasan tersebut terwujud dengan berdirinya Diniyah School Putri di Padang Panjang, yang menjadi lembaga pendidikan Islam perempuan pertama di Indonesia.

Rahmah menerapkan disiplin tinggi, kemandirian, serta pendidikan karakter dalam sistem pendidikannya. Ia ingin murid-muridnya tumbuh menjadi perempuan yang berilmu, berakhlak, dan berkontribusi bagi masyarakat. Keberhasilan Diniyah Puteri bahkan menginspirasi Universitas Al-Azhar Kairo untuk mendirikan fakultas khusus perempuan.

Pada tahun 1957, Universitas Al-Azhar Kairo menganugerahkan gelar kehormatan Syaikhah kepadanya, penghargaan ini menegaskan bahwa perjuangan Rahmah melampaui batas bangsa, dan ilmunya diakui hingga ke pusat peradaban Islam dunia.

Hingga kini, Diniyah Puteri tetap berdiri tegak sebagai lembaga pendidikan yang melahirkan generasi perempuan berilmu dan berdaya. Warisan Rahmah bukan sekadar tentang sekolah, tetapi tentang keberanian seorang perempuan menyalakan cahaya ilmu di tengah keterbatasan, ia membuktikan bahwa pendidikan adalah kekuatan paling nyata untuk mengubah peradaban.

Seratus tahun setelah langkah awalnya menyalakan cahaya ilmu, nama Rahmah El Yunusiyyah kini resmi diabadikan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 10 November 2025. Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan atas dedikasinya dalam memperjuangkan pendidikan perempuan serta membangun peradaban melalui ilmu.

Sumber : Jurnal Universitas Jambi. (Republika.id).

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Baca Juga: