Oleh: Dzikri Ashiddiq
Pembaca yang dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta’ala, nama lengkap Habib Ali Kwitang adalah Ali bin Abdurrahman bin Abdullah bin Muhammad bin Husein Al-Habsyi, beliau adalah salah satu ulama keturunan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, beliau lahir pada 20 April 1869 M di kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat
Habib Ali merupakan anak dari Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah, seorang putri kelahiran Meester Cornelis atau kawasan Jatinegara setelah bertahun-tahun menikah, Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah belum juga dikaruniai keturunan
Pada suatu waktu, Nyai Salmah kemudian bermimpi menggali sumur yang airnya melimpah ruah hingga membanjiri sekelilingnya lalu, diceritakan mimpi itu kepada sang suami setelah mendengar mimpi istrinya itu, Habib Abdurrahman langsung menceritakannya kepada Habib Syekh bin Ahmad Bafaqih
Kemudian, Habib Syekh menjelaskan, mimpi tersebut sebagai tanda akan lahirnya seorang putra yang saleh dan ilmunya akan melimpah ruah berikut keberkahannya tidak lama kemudian, mimpi tersebut menjadi kenyataan, Nyai Salmah mengandung dan lahirlah seorang putra yang kelak akan menjadi tokoh berpengaruh, yaitu Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi dan Habib Ali memiliki adik kandung bernama Habib Abdul Qadir Al-Habsyi
Pada 1881, Habib Abdurrahman dipanggil oleh Allah, saat itu Habib Ali baru menginjak usia 12 tahun sebelum wafat, Habib Abdurrahman sempat berwasiat kepada Nyai Salmah agar Habib Ali disekolahkan ke Hadramaut dan Makkah untuk mengirim putranya ke luar negeri, tentu membutuhkan biaya yang cukup besar namun Nyai Salmah tetap menunaikan wasiat dari suaminya tersebut untuk memberangkatkan Habib Ali ke Hadramaut, Nyai Salmah sampai menjual gelang perhiasan satu-satunya
Di usianya yang masih 12 tahun, Habib Ali pun berangkat ke Hadramaut yang berada di negeri Yaman Selatan kota pertama yang dikunjunginya adalah Sewun untuk berguru kepada Habib Abdurrahman bin Alwi al-Alaydrus saat di Hadramaut, Habib Al-Habsyi tidak menyia-nyiakan waktu mudanya untuk mencari ilmu
Berbagai bidang keilmuan beliau pelajari seperti ilmu fikih, ilmu tafsir, sejarah, dan banyak lagi di samping itu, Habib Ali juga bekerja sebagai buruh pengembala kambing untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya
Habib Ali berguru kepada seorang alim besar di Kota Boor, Habib Hasan bin Ahmad Alaydrus selain itu, Habib Ali juga belajar kepada cendekiawan yaitu Habib Ahmad bin Hasan Alatas di Kota Huraidhoh dan banyak guru-guru lainnya yang mendidik Habib Ali selama mencari ilmu di Hadramaut
Setelah belajar di Hadramaut, Habib Ali Kwitang kemudian melanjutkan pencarian ilmunya ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah di Makkah dan Madinah Habib Ali belajar agama ke pada Mufti Makkah yaitu Imam Habib Husein bin Muhammad Al-Habsyi, dan sejumlah ulama besar di kota Makkah dan Madinah
Sebagai pencari ilmu, Habib Ali Kwitang tergolong murid yang cerdas beliau memiliki kemampuan menghafal yang sangat tinggi setelah delapan tahun menuntut ilmu di Hadramaut dan Makkah, Habib Ali pun kembali ke Tanah Air untuk memulai tugas keulamaan, tepatnya pada 1889 M
Setiba di Tanah Air, Habib Ali Kwitang kembali mencari ilmu kepada sejumlah ulama sehingga ilmu agama yang didapatkan dari luar dapat disesuaikan dengan kekhasan Islam yang ada di nusantara dan diantara guru-guru beliau di nusantara antara lain Habib Husein bin Muchsin Alatas dan Habib Usman bin Yahya, seorang Mufti yang berada di Jakarta, Habib Ali Kwitang juga menimba ilmu kepada sejumlah Habib yang ada di kota Bogor, Pekalongan, Surabaya, Bangil, dan Bondowoso
Akhirul kalam, Habib Ali Kwitang merupakan ulama besar yang memiliki ilmu yang sangat luas beliau sangat rajin dalam mencari ilmu sejak usia mudanya, semoga kita semua mendapat keberkahan Beliau dan bisa mengikuti jejak teladan beliau dalam mencari ilmu